Ruki Incar Kursi Anwar Nasution

VIVAnews - Meski dalam fit and proper test hanya mengantungi 27 suara, Taufiequrrachman Ruki yakin bisa merebut kursi yang akan ditinggalkan Anwar Nasution di Badan Pemeriksa Keuangan. Tetapi ia menolak tudingan bahwa dirinya memang sudah diplot oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menduduki kursi itu.

"Maunya sih begitu, tapi kan anggota BPK itu baru dilantik tanggal 19 Oktober. Nah setelah tanggal 19, ketua BPK akan dipilih oleh anggota-anggotanya," kata Ruki di Istana Negara, Jakarta, Senin 5 Oktober 2009.

Tujuh anggota BPK yang terpilih pada 11 September 2009 lalu anggota BPK Hasan Bisri (44 suara), mantan Dirjen Pajak Hadi Poernomo (43 suara), Kepala Perwakilan BPK Jawa Barat Gunawan Sidauruk (32 suara), anggota Komisi XI dari PAN Rizal Djalil (32 suara), Anggota Komisi Audit PT Dahana PT Djakarta Lloyd dan PT Apexindo Moermahadi Soeja Djanegara (30 suara), mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrrahman Ruki (27 suara), dan Sekjen BPK Darma Bakti (26 suara).

Namun pada saat Paripurna 14 September 2009 yang tinggal mensahkan hasil seleksi Komisi XI DPR, Dharma Bhakti dan Gunawan Sidauruk ditunda pengesahannya karena DPR meminta pendapat hukum ke MA terkait UU BPK mengenai persyaratan menjadi anggota BPK. MA mengeluarkan pendapat hukum keputusan ini dan mengikuti proses hukum yang ada.

Akhirnya MA mengeluarkan pendapat hukum MA No 118/KMA/IX/2009 tanggal 24 September 2009 yang menyatakan tidak adanya conflict of interest BPK. Ketika dibahas Sidang Paripurna 29 September 2009 DPR mengabaikan pendapat hukum MA dan ketentuan peraturan pemilihan anggota BPK. DPR justru menetapkan dua orang anggota BPK yang kebetulan tidak terpilih lagi menjadi anggota DPR.

Soal tata cara pemilihan ketua BPK, kata Ruki, saat ini masih dalam bentuk konsep. Konsep itu belum ditandatangi Anwar Nasution yang kini menjabat ketua BPK. "Jadi saya belum tahu. Memang saya berkeinginan (jadi ketua BPK), secara politis saya kan sudah di depan pintu," kata Ruki.

Ditanya apakah dalam pertemuan dengan Presiden tadi siang disinggung soal ketua BPK, Ruki mengaku tidak ada sama sekali pembicaraan soal itu.

Amankan Century

Ruki kabarnya diplot sebagai ketua BPK untuk mengamankan kasus Century. Soal ini Ruki membantah keras. "Nggak bakal dong, kita akan pelajari semua kasus karena satu rupiah uang negera pun yang digunakan harus ada pertanggungjawabannya," kata dia.

Di negara lain pun, kata dia, badan pemeriksa keuangan harus transparan soal laporan keuangan. Karenanya ia berjanji akan memberikan data-data yang paling akurat agar dapat dijadikan rujukan.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Nobar Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini
Pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes

Pengakuan Jay Idzes soal Lemparan Maut Pratama Arhan

Pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jay Idzes memberikan pandangannya terhadap lemparan Pratama Arhan.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024