Tol Laut Diklaim Turunkan Harga Barang di Daerah

Ilustrasi tol laut.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tudji Martudji

VIVA.co.id – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengungkapkan, penurunan harga di beberapa wilayah telah terjadi sebagai hasil dari kebijakan tol laut. Setidaknya, saat ini sudah ada sebanyak 13 trayek atau rute kapal yang terintegrasi dalam program tol laut.

Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato Gorontalo Senilai Rp437 Miliar

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Bay M Hasani mengatakan, pihaknya belum mengkalkulasi secara detail berapa persen pengaruh penurunan harga dari tol laut. Namun, saat ini sudah mulai terlihat dampak dari program tol laut tersebut melalui penurunan harga.

"Yang pasti kita layani adalah 13 trayek yang melewati 41 pelabuhan, sementara kalau kita hitung pelabuhan itu ratusan, kalau pelabuhan itu, ada sekitar 225 kantor pelabuhan dan wilayah kerjanya. tapi disparitas harga, Diantaranya sudah ada penurunan harga," kata Bay di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2017.

Kemenhub Tambah Kapal di Rute Panjang-Ciwandan Demi Urai Arus Balik Mudik, Catat Jadwalnya!

Ia menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh dari kementerian perdagangan, telah terjadi penurunan harga beras di empat daerah terpencil yakni Larantuka, Fak-fak, Dobo, dan Anambas. 

Adapun harga beras di Larantuka, turun dari Rp12 ribu per kg pada Agustus 2016  menjadi Rp10 ribu pada Juni 2017, atau 17 persen. Kemudian, lalu gula pasir turun dari Rp18 ribu menjadi Rp15 ribu per kg.

Sopir Bus Dianjurkan Tak Berkendara Lebih dari 4 Jam saat Antar Pemudik

Begitupun untuk minyak goreng kemasan yang turun dari Rp17 ribu menjadi Rp15 ribu per liter, tepung terigu turun dari Rp10 ribu menjadi Rp8.000 dan triplek 3 milimeter turun dari Rp55 ribu menjadi Rp53 persen. 

Untuk tiga wilayah lainnya, cenderung penurunan hampir sama yakni kurang lebih hingga 20 persen. Ia pun mengatakan, penurunan harga di daerah memang perlu kerja sama dengan pemerintah daerah.

"Makanya peran serta daerah itu menurut kami sangat penting, bagaimana kita melakukan suatu kebijakan kalau tidak akurat," ujar dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya