Lanskap Ekonomi Indonesia

Aneh! Pertamina Kalah oleh 4 Produsen Rokok

VIVAnews - Ekonom Faisal Basri mengkritik keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap kinerjanya dalam membangun ekonomi Indonesia. Kata dia, BUMN Indonesia memiliki tiga masalah penting yang menggerogoti ekonomi Indonesia dari dalam.
 
Faisal memberi contoh masalah BUMN itu seperti terjadi di Pertamina. Menurut dia, kalau dibandingkan dengan perusahaan minyak asing, Pertamina seperti memiliki penyakit di dalamnya.
 
"Kontribusi BUMN ini di APBN jauh lebih kecil dari cukai 4 perusahaan rokok," kata dia dalam beda buku Lanscape EKonomi Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Rabu 7 Oktober 2009.
 
Selain itu dalam menghasilkan minyak, Pertamina juga ongkosnya jauh lebih besar dibanding Chevron. "Saya bukan anti asing, tapi kalau melihat kondisi Pertamina menghasilkan satu barel minyak ongkosnya USD 36,1, sedang Chevron hanya USD 6,8, itu ada apa?" katanya.
 
"Saya termasuk orang yang tidak mau melindungi begundal-begundal seperti itu," kata dia. Tak hanya dengan Chevron yang lebih ekonomis, namun dibanding seluruh rata-rata sharing kontrak yang lain, yang hanya USD 9,8 per barel, Pertamina tetap lebih boros.
 
Faisal mengatakan secara umum permasalahan BUMN itu mencakup manajemen dan kelemahan etos kerja, politisasi dan penjarahan, dan korupsi dan kelalaian.
 
"Kita semua tidak mau BUMN seperti Pertamina dijual, tapi mereka harus dibebaskan dari tiga masalah itu," ujarnya.

heri.susanto@vivanews.com

Mobil Sedan Ludes Hangus Terbakar di SPBU Ngadirojo Wonogiri, Polisi Langsung Olah TKP
Kecelakaan helikopter militer di Malaysia, 10 orang tewas

2 Helikopter AL Malaysia Tabrakan saat Latihan, Menhan Minta Video Kecelakaan Tak Disebarluaskan

Menhan Malaysia Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin mengatakan insiden tabrakan helikopter militer mengakibatkan tewasnya 10 anggota AL Malaysia

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024