E-Commerce RI Tumbuh, Industri Properti RI Ikutan Laku Keras

Gedung perkantoran di Ibu Kota.
Sumber :
  • bisnis.news.viva.co.id

VIVA.co.id – Pemerintah telah mengangkat pendiri Alibaba Group, Jack Ma menjadi penasihat pengembangan e-commerce Indonesia. Kehadiran Jack Ma pun diharapkan mendorong pengembangan sektor e-commerce dan pada akhirnya mendukung pertumbuhan sektor properti di Indonesia.

Integrasi Tiktok Shop dan Tokopedia, DPR: Harus Bantu UMKM Adaptasi dengan Teknologi

Lantas, bagaimana pengaruhnya terhadap industri e-commerce Indonesia?

Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan, kehadiran Jack Ma di industri e-commerce Indonesia, memang tidak memberikan dampak langsung pada pengembangan sektor e-commerce di Indonesia. Kendati demikian, kehadiran Jack Ma, tentu akan meningkatkan gairah bisnis e-commerce di Indonesia.

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti yang Ada di Indonesia

"Secara langsung enggak ada, tetapi itu paling enggak menambah optimisme, membuat pemain, atau pebisnis yang bergerak di bidang e-commerce optimis khususnya yang kecil terpacu, jadi optimis pastinya," kata Anton di kantornya, Rabu 30 Agustus 2017.

Ia menilai, sikap Jack Ma yang menerima permintaan Indonesia untuk menjadi penasihat e-commerce lantaran melihat potensi pasar e-commerce dalam negeri yang begitu besar.

Sambut Mudik Lebaran, Perusahaan Ban Ini Rambah Dunia eCommerce

"Saya pikir Jack Ma menerima, karena potensi pasar Indonesia besar," kata dia.

Lebih lanjut, ia pun mengatakan, optimisme para pelaku e-commerce di Indonesia bakal menimbulkan dampak kepada sektor properti di Indonesia, khususnya terkait sewa perkantoran. Keoptimisan para pelaku e-commerce dinilai akan meningkatkan okupansi atau permintaan terhadap sewa perkantoran di Tanah Air.

"Akhirnya, jika sudah maju mereka akan mencari kantor yang lebih besar," ujar dia.

Ia menambahkan, penetrasi internet Indonesia akan semakin meningkat di mana saat ini masih berada pada angka 52 persen. Apalagi, kata dia, kondisi makro ekonomi Indonesia belakangan ini masih menunjukkan angka yang positif.

Secara singkat, ujar dia, kondisi makro ekonomi Indonesia meningkat mulai dari pertumbuhan ekonomi, kondisi ekspor impor, konsumsi manufaktur terhadap PDB, hingga pertumbuhan populasi kelas menengah.

"Ini lah yang menjadi landasan, makanya banyak perusahaan yang terkait ritel itu melihat Indonesia sebagai pangsa yang besar, sampai ke perusahaan e-commerce seperti alibaba melihat ini potensi pasar yang besar," tutur dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya