Bappenas: Lahan Ibu Kota Baru Indonesia Harus Bebas Bencana

Pesawat Angkatan Udara Republik Indonesia di Monumen Nasional
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, penyediaan lahan untuk pembangunan Ibu Kota baru Indonesia diprioritaskan di daerah terbebas dari bencana alam.

Bappenas Bantah Rumor Peleburan KPK dengan Ombudsman

Menurut dia, target lahan berada di luar Jawa, dan dibutuhkan sebanyak 100 ribuan hektare. "Yang pasti luar Jawa, tapi harus yang bebas bencana," ujar Bambang di Kampus ITB Kota Bandung Jawa Barat, Rabu 27 September 2017.

Bambang mengungkapkan, pemindahan Ibu Kota negara masih pada fase pengkajian dan survei mengenai kesiapannya serta grafik potensi ancaman bencana alam di setiap daerah yang diincar pemerintah.

Kebutuhan Green Job 2030 Diproyeksikan Capai 4,4 Juta, Prakerja Siapkan Pelatihan Green Skills

Potensi ancaman bencana tersebut, lanjut dia, seperti banjir, longsor dan gempa bumi. Sehingga, ini tetap menjadi patokan utama pemerintah untuk dapat diminimalisasi.

"Semaksimal mungkin kita hindari dari bencana, dengan melihat sejarah daerah mana saja yang pernah terdampak banjir, kebakaran hutan, gempa bumi, maupun longsor," katanya.

Bappenas Bocorkan Asumsi Makro APBN 2025, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,6 Persen

Bambang menambahkan, kebutuhan lahan mencapai 100 ribu hektare lebih, menjadi upaya agar terbangunnya pembangunan konsep kota ideal meski saat ini belum ada penetapan lokasi secara rinci.

"Berbagai macam infrastrukturnya kita bangun, benar-benar ideal. Kalau kajian mengenai kemungkinan lokasi akhir tahun ini," tambahnya.

Bambang menilai, rencana pemindahan Ibu Kota ditargetkan sukses berkaca dari negara-negara lain seperti Brasil, Nigeria dan Myanmar. "Kita lihat Brasilia sebagai contoh yang sudah dilakukan sejak tahun 60-an," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya