Transportasi Berkembang, Hunian di Luar Jakarta Makin Dicari

Ilustrasi investasi rumah yang tepat
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Upaya pemerintah yang terus membenahi sarana infrastruktur transportasi ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang sedang berencana membeli rumah.

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti yang Ada di Indonesia

Hal tersebut, disampaikan oleh Direktur Research and Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus dalam keterangannya yang diterima VIVA.co.id, Senin 16 Oktober 2017.

Menurut dia, masyarakat sekarang ini cenderung selalu menghubungkan rencana pembelian rumah dengan akses untuk transportasi. “Daerah dengan kemudahan akses transportasi sangat diminati apabila ada perumahan yang dipilihnya," kata Anton

Dari Upah Sinetron Sejak Umur 9, Nikita Willy Miliki Bisnis Mentereng

Dia mengungkapkan, pembangunan infrastruktur transportasi yang sudah terlihat adalah pembangunan mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), maupun kereta api cepat. Semua infrastruktur itu menjadi tolak ukur masyarakat.

Begitu juga bagi daerah yang sudah dilakukan perencanaan dan percepatan yakni salah satunya pembangunan proyek MRT koridor barat-timur (Cikarang-Balaraja) dari semula dimulai 2023 menjadi 2019.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

“Tren masyarakat masih didominasi kebutuhan akan perumahan bukan apartemen. Permintaan ini tentu membuat area sekitar Ibu Kota terus berkembang dengan munculnya perumahan-perumahan baru," ujarnya.

Anton menambahkan, permintaan pasar akan rumah tapak (landed house) yang belum dapat terpenuhi hingga akhirnya backlog (kekurangan ketersediaan) diperkirakan mencapai hampir dua juta unit di area Jabodetabek.

Permintaan yang terus meningkat itu, lanjutnya, tentu membuat area sekitar Ibu Kota terus berkembang dengan munculnya perumahan-perumahan baru. Area-area yang masih lowong itu berada di sekitar Jakarta yakni ke arah barat, selatan dan bahkan sekarang ke timur.

Contohnya saja Barat, ada Balaraja, Cikupa, Pasar Kemis maupun Karawaci Alam Sutera yang juga menjadi area favorit masyarakat. Lalu, untuk area Selatan ada di Bogor dan Sentul. Sementara ke arah timur ada di Bekasi.

Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia Yoga Adiwinarto, mengatakan lebih banyaknya minat masyarakat membeli rumah yang dengan dengan stasiun tentu karena efektifitas dalam waktu tempuh.

Sebab, jalan tol kini sudah tidak mampu menampung penggunannya baik dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Masyarakat harus menghabiskan waktu berjam-jam dengan kecepatan yang rendah.

“Lihat saja sekarang, jalan tol pasti macet kan, bisa menghabiskan waktu berjam-jam dan kecepatan rendah. Ini akibat semua pengembangan dulu dipusat di jalan tol aksesnya,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut dia, dalam membangun kota terintegrasi harus perhatikan transportasi publik yang bisa menciptakan multiplier effect. Tidak hanya masyarakat yang dimudahkan, tapi juga perkembangan daerah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya