"Pinjam Nama Indonesia untuk Selundupkan Ban"

VIVAnews - Penyelundupan makin merajalela sejak krisis ekonomi global menghantam akhir tahun lalu. Modusnya pun bermacam-macam. Salah satunya, pemalsuan sertifikat asal (COO) ekspor.

Menteri Perindustrian Fahmi Idris mensinyalir, beberapa komoditas seperti tekstil, sepatu, bahkan ban berpotensi diselundupkan dengan modus tersebut.

"Jadi penyelundupan dengan memalsukan sertifikat asal dari negara lain tapi nama Indonesia yang digunakan," kata Fahmi usai Panel Diskusi Industri Ban Mendukung Program Keselamatan Berkendara di Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2009.

Selain tiga komoditas tersebut, produk udang juga kerap diselundupkan ke Indonesia. "Banyak terjadi tapi tidak terlalu terbuka," ujar Fahmi.

Penyelundupan ban ke Indonesia dari China, menurut dia, kentara dari tidak konsistennya antara produksi ban dengan produksi mobil jika dibandingkan dengan ekspornya.

"Dengan kondisi pasar yang sedikit melemah, semua negara akan rebutan pasar. Transhipment (penyelundupan) mau tidak mau akan ditempuh," ujarnya.

karenanya, dia menambahkan, kalangan pengusaha berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian setempat, terutama di kota-kota besar dengan pelabuhan utama.

Dengan menekan penyelundupan ban, Fahmi percaya ekspor akan menembus US$ 1 miliar pada tahun ini. "Kenaikan ekspor dibandingkan tahun lalu memang tidak signifikan karena pasar masih melemah," katanya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane menjelaskan, tahun lalu ekspor ban mencapai US$ 1,053 miliar yang menyasar negara Timur Tengah untuk ban roda empat, dan Asia Tenggara untuk ban roda dua.

Saat ini terdapat 13 produsen ban nasional yang mempunyai kapasitas 45 juta ban mobil dan 30 juta ban sepeda motor. "Khusus ban mobil, sekitar 70 persen hasil produksinya diekspor," kata Aziz.

hadi.suprapto@vivanews.com

Polisi Pengedar Sabu Ditangkap di Mamuju Sulawesi Barat
Dorman Borisman.

Istri Kenang Sosok Dorman Borisman, Bikin Haru Ungkap Hal Ini

Ditemui usai prosesi pemakaman, istri dari Dorman Borisman, Sukowati mengungkap bahwa sakit yang diidap suaminya itu cepat menjalar.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024