Bursa Kabinet SBY

Gita dan Raden Bertarung di Menteri BUMN

VIVAnews - Menjelang pengumuman kabinet 2009 - 2014, nama-nama untuk posisi tim ekonomi kabinet semakin terang.

Misalnya saja untuk posisi Menteri Negara BUMN. Menurut sumber VIVAnews, nama Sofyan Djalil terpental dari posisi yang dijabatnya saat ini.

Posisi tersebut kini tengah diperebutkan oleh dua kandidat, yakni Gita Wirjawan dan Raden Pardede. Gita dan Raden dikenal cukup dekat dengan presiden SBY.

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 344,2 Triliun

Saat dihubungi tadi pagi, Gita mengaku sedang meeting. Sedangkan, Raden yang dihubungi beberapa waktu lalu hanya tertawa.

Gita, Komisaris Pertamina dibesarkan sebagai salah satu bankir investasi Indonesia dengan sepak terjang yang cukup menyita perhatian para pelaku pasar modal di negeri ini. Karenanya, banyak kalangan yang menilai Gita sebagai sosok kontroversial karena dianggap pro pasar.

Sebagai seorang bankir investasi, namanya sering muncul sebagai kandidat ketika ada perombakan di sejumlah perusahaan negara.

Misalnya, ketika isu duet Agus Martowardojo dan Edwin Gerungan, pasangan dirut dan komut Bank Mandiri akan diganti, nama Gita mencuat bersama dengan Aulia Pohan.

Nama Gita juga mencuat ketika isu penggantian direksi Pertamina yang dipimpin Ari Soemarno memanas. Namun, saat direksi baru dibentuk, Gita bukan jadi direktur  tetapi menjadi Komisaris Pertamina.

Sebelum di Pertamina, Gita pernah menjabat Presiden Direktur JP Morgan Indonesia, salah satu bank investasi asal Amerika yang remuk dihantam krisis. Namun di tengah jalan, saat krisis finansial merebak, dia memutuskan berhenti dan membangun bisnis baru.

Dia membentuk PT Ancora Capital, untuk menampung aset-aset yang terkena imbas krisis keuangan. Dalam beberapa bulan, Ancora mengambil alih porsi kepemilikan saham yang signifikan di sejumlah perusahaan top.
Misalnya, saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Multi Nitrat Kimia, dan satu perusahaan properti di Jakarta dan Bali.

Sedangkan, Raden Pardede adalah tercatat sebagai salah satu anggota Tim Kampanye Nasional SBY, di divisi media bersama dengan ekonom UI Chatib Basri. Bersama dengan Chatib Basri, Raden menepis tudingan berbagai kalangan yang menyudutkan pemerintahan SBY Boediono soal ideologi neoliberal.

Menurut dia, ideologi neoliberal sudah tidak laku. Begitupun dengan ideologi komunis juga tak laku.

"China dan Rusia malah cenderung liberal," katanya kepada VIVAnews saat menumpang kereta bersama rombongan Boediono saat akan deklarasi pasangan presiden dan wakil presiden SBY-Boediono di Bandung pada Juli lalu.

Sebagai anggota tim sukses, Raden rela melepas jabatan Komoisaris Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang yang berlaku, sekaligus konsentrasi memenangkan jagoannya.

Mantan Kepala Ekonom Danareksa Research Institute ini sekarang menjabat sebagai Sekretaris Komite Stabilitas Sektor Keuangan, selain menjabat Komisaris BCA. Dia pernah dicalonkan sebagai Gubernur Bank Indonesia bersama Agus Martowardojo, namun kedua nama ini ditolak oleh DPR.

heri.susanto@vivanews.com

Aplikasi Ini Bisa Ubah Sudut Kosong Jadi Ruang Bermakna
VIVA Militer: Satu orang DPO pemberontak OPM menyerahkan diri ke prajurit TNI AD

Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI

Samson Same menyatakan siap kembali ke pangkuan NKRI

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024