Bursa Kabinet SBY

Jusman Diprediksi Bertahan di Kursi Menhub

VIVAnews - Jusman Syafei Djamal diperkirakan akan tetap bertahan di kursi Menteri Perhubungan. Jika prediksi ini benar, maka ia akan menjadi satu dari sedikit menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang masuk KIB jilid II.

Sumber VIVAnews, Kamis 15 Oktober 2009, mengatakan kinerja Jusman di Departemen Perhubungan selama tiga tahun terakhir ini cukup memuaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kursi Menhub merupakan kursi panas. Siapa pun yang menjabat harus siap mendapat komplain publik jika terjadi peristiwa besar menyangkut transportasi, baik darat, laut dan udara. Sebab tidak jarang kecelakaan transportasi berbuntut pada tuntutan mundur sang menteri.

Dari sejumlah profil kabinet baru SBY yang tersebar dalam berbagai versi, nama Jusman termasuk dari sedikit nama yang tidak bergeser dari kursi Menhub.

Berbeda dengan beberapa menteri KIB, Jusman yang kelahiran Langsa, Aceh Timur, Aceh pada 28 Juli 1954 baru menjadi pembantu presiden pada Mei 2007. Ia masuk KIB saat SBY merombak kabinetnya untuk yang kedua kali. Ia menggantikan posisi Hatta Rajasa. Saat terpilih ia berjanji akan menihilkan kecelakaan transportasi. Ia lalu mulai membenahi dunia transportasi, khususnya keselamatan di dunia penerbangan. Akibat banyaknya pesawat yang celaka dengan jumlah korban tewas yang tidak sedikit, maskapai Indonesia mendapat sanksi dari Uni Eropa. Dua tahun maskapai lokal dilarang terbang di langit Eropa.

Di dunia transportasi, khususnya udara, Juman bukanlah sosok yang asing. Setelah lulus dalam bidang Teknik Mesin Jurusan Penerbangan Institut Teknologi Bandung tahun 1982, Djamal mengawali karir di IPTN kini PT Dirgantara Indonesia sebagai junior aerodynamist bidang komputasional untuk menghitung distribusi gaya aerodynamika pesawat CN-235 dalam berbagai posisi terbang.

Ia lalu diangkat menjadi sebagai insinyur aerodinamika. Kemudian pada tahun 1989-1995 Djamal menjadi Project Engineer pesawat N-250. Setelah 13 tahun menjadi insinyur dengan spesialisasi aerodinamika dan perancangan pesawat terbang, ia bekerja sebagai Kepala Divisi Aircraft Technology (1994-1996), Direktur Sistem Senjata (1996-1998), Sistem Hankam & Helikopter, serta Direktur Sumber Daya Manusia selama setahun lima bulan. Pada September 2000, ia diangkat menjadi Direktur Utama Dirgantara Indonesia hingga 2002.

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
Herjuniot Ali

Cerita Herjunot Ali yang Sudah 20 Tahun Jadi DJ

Lebih lanjut, Herjunot Ali menuturkan bahwa menjadi seorang DJ memberinya sensasi yang berbeda dibandingkan dengan akting. 

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024