- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Harga emas internasional naik pada pembukaan perdagangan pagi ini. Setelah dolar AS tergelincir karena adanya isu penundaan reformasi pajak yang akan dilakukan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, harga emas di pasar spot internasional naik 0,1 persen di level US$1.276,3 per ons. Pada sesi sebelumnya, logam kuning ini turun sekitar 0,5 persen.
Sementara itu, harga emas Amerika Serikat juga mengalami kenaikan. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,1 persen ke level 1.277,3 per ons.
Dolar AS Jatuh setelah Washington Post melaporkan bahwa para anggota senat Partai Republik mempertimbangkan penundaan satu tahun pelaksanaan pemotongan pajak perusahaan. Laporan itu dibuat berdasarkan sumber yang dimiliki media tersebut.
Emas domestik
Di dalam negeri, harga emas PT Aneka Tambang Tbk, pada hari ini tercatat turun sekitar Rp2.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Rabu, 8 November 2017, untuk pembelian di kantor Pulogadung, Jakarta Timur, emas dibanderol sekitar Rp622 ribu per gram.
Untuk pembelian kembali, atau buyback, Antam menetapkan harga Rp553 ribu per gram. Harga ini turun Rp2.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.
Berikut ini harga emas berdasarkan ukuran. Emas lima gram Rp2,96 juta, 10 gram Rp5,88 juta, 25 gram Rp14,63 juta, dan 50 gram Rp29,21 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp58,37 juta, 250 gram Rp145,8 juta, dan emas 500 gram Rp291,3 juta.
Untuk produk Batik all series ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,33 juta dan Rp12,27 juta. Selanjutnya, produk edisi Idul Fitri, ukuran 2 dan 5 gram dibanderol Rp1,28 juta dan Rp3,04 juta.
Transaksi pembelian emas langsung di kantor Antam Pulogadung, setiap harinya dibatasi 150 antrean. Dan hari ini, untuk emas ukuran lima, 100 dan 250 gram tidak tersedia. (one)
