Telan Rp700 Miliar, Bendungan Raknamo Siap Diresmikan Jokowi

Proyek bendungan di Nusa Tenggara Timur.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Proyek pembangunan bendungan Raknamo di Nusa Tenggara Timur, yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, kini hampir selesai. Bendungan ini dibangun untuk mengatasi kekeringan dan kebutuhan air di wilayah NTT. 

AHY Sebut Jokowi Pemimpin yang Aktif Bukan Hanya di Balik Meja tapi Turun ke Lapangan

Wakil Kepala Divisi II Pekerjaan Bendungan Raknamo, Fakih, mengatakan saat ini kemajuan proyek itu sudah 98 persen. Sementara, untuk dua persennya lagi hanyalah pekerjaan pemasangan turbin dan finishing.

Menurut dia, nantinya bendungan Raknamo akan menampung 14 juta meter kubik air dan bersifat sebagai pengendali banjir, irigasi, air baku dan pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas kecil. Bendungan ini diharapkan mampu menyuplai kebutuhan air masyarakat sekitar.

Bendungan Lolak Diresmikan, Erick Thohir Ungkap Peran BUMN

"Untuk air baku bagi masyarakat nantinya mencapai 100 liter per detik yang dihasilkan dari bendungan Raknamo," jelas Fakih di Bendungan Raknamo pada Senin 20 November 2017.

Ia menambahkan, proyek bendungan Raknamo ini adalah satu dari tujuh bendungan yang akan dibangun di NTT. Proyek bendungan ini menelan dana lebih dari Rp700 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan selesai 15 bulan lebih cepat dari target.

Kontroversial, Pembangunan PLTA Terbesar di China Jadi Sorotan

Sementara itu, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, mengatakan bendungan ini akan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2017 mendatang.

Menurut dia, proyek bendungan ini dimulai pada 2015 lalu. Pengerjaannya lebih cepat 15 bulan dari waktu yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Ia menuturkan, nantinya bendungan ini akan mengairi 1.250 hektare sawah di NTT, sehingga dapat meningkatkan panen warga dan tidak lagi harus menunggu musim hujan terlebih dahulu untuk bercocok tanam.

"Dengan operasinya bendungan Raknamo nantinya, hasil pertanian masyarakat dapat meningkat dan kebutuhan akan air baku dapat terpenuhi," ujarnya. (ren)

Laporan kontributor tvOne: Frits Floris (Nusa Tenggara Timur) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya