57 Persen Konsumen RI Pilih Apartemen untuk Hunian

Proyek pembangunan apartemen
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Masyarakat Indonesia yang berada di kota besar masih memilih tinggal di rumah tapak ketimbang apartemen. Mereka rela membeli hunian di pinggiran kota dan menikmati kemacetan karena belum merasa nyaman tinggal di hunian bertingkat.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Namun, hal itu berbeda dengan sebagian masyarakat Indonesia lainnya saat ini yang sudah mempertimbangkan kepraktisan hunian bertingkat. Di mana hal itu tercermin dalam Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2017.

Survei itu menunjukkan bahwa 57 persen dari 1020 responden di Indonesia memilih apartemen sebagai tipe hunian yang akan dibeli. Ini meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana hanya 35 persen responden yang tertarik membeli apartemen.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan, mengatakan apartemen menjadi satu-satunya solusi bagi masyarakat yang memiliki anggaran terbatas namun ingin tinggal di dekat tempat bekerja.

Hal ini, lanjut dia, masuk akal mengingat harga rumah tapak di Jakarta Selatan misalnya, seperti Kebagusan, Jagakarsa, dan sekitarnya sudah berada di atas Rp1,5 miliar. Sementara, seperti Bintaro mencapai Rp600 juta hingga Rp800 jutaan.

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

Sedangkan, untuk harga apartemen di Jakarta Selatan saat ini masih di rentang harga Rp350 juta-Rp800 juta dan hingga kuartal III-2017, median harga apartemen di segmen ini tercatat sebesar Rp17.220.000 per meter persegi.

Dan untuk apartemen yang letaknya di tengah kota, seperti Pancoran, Kalibata, dan Kebagusan, bisa didapatkan dengan dua kamar tidur seharga Rp350 juta-Rp460 jutaan, atau apartemen dengan tiga kamar tidur seharga Rp700 jutaan.

"Dengan kisaran harga tersebut, apartemen dengan tiga kamar tidur masih bisa ditemukan di tengah kota," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 25 November 2017.

Ike mengungkapkan, tren apartemen pada segmen Rp300 juta hingga Rp800 juta di Jakarta terus meningkat dalam satu tahun terakhir. Hal itu terlihat dari media harga yang masih Rp16.330.000 per meter persegi pada 2016 lalu atau naik 5,5 persen dalam setahun.

Suplai Properti

Untuk suplai properti apartemen di segmen Rp350 juta hingga Rp800 juta tercatat mengalami peningkatan sebesar 10 persen pada kuartal III-2017 dibandingkan kuartal II-2017.  

Menurut Ike, suplai apartemen di bawah Rp800 juta di Jakarta Selatan bisa jadi disebabkan pengembang mengarahkan pada penyerapan unit yang telah dipasarkan dan mengarahkan fokusnya kepada apartemen kelas menengah atas.

Sedangkan, berdasarkan Index, suplai apartemen Rp800 juta hingga Rp3 miliar di Jakarta Selatan juga meningkat 20 persen di kuartal III-2017 dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara secara tahunan, suplai apartemen untuk segmen ini meningkat hingga 62 persen.

"Ini artinya, gengsi apartemen di Jakarta Selatan juga meningkat. Ini bisa jadi disebabkan munculnya kawasan bisnis baru di TB Simatupang. Para pekerja di kawasan inilah yang menjadi target pasar pengembang apartemen,” jelas Ike. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya