Pembangkit Surya Belum Dimaksimalkan

VIVAnews - Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral J Purwono mengatakan, pemerintah baru memanfaatkan 0,5 persen pembangkit tenaga surya dari total pembangkit di Indonesia.

Pemerintah merencanakan, hingga 2025 kapasitas terpasang dari pembangkit tenaga surya hingga 87o Ribu Megawatt pick (MWp) dengan kumulatif investasi US$ 2,79 miliar. "Jangka pendek, hingga 2010 target kapasitas 80 MWp dengan investasi US$ 329 juta," ujar Purwono, di Jakarta, 17 November 2008.

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi energi surya yang tinggi, 4,8 KWh per meter persegi per hari. Apalagi Indonesia penghasil pasir silika, bahan baku lempengan sel panel surya. "Jangan sampai pasir silika yang ada dijual murah," ujarnya.

Hingga sekarang, lempengan sel yang digunakan untuk industri manufaktur panel surya masih diimpor dari Jerman.

Kebutuhan energi listrik sering menjadi masalah. Pada 2001 konsumsi energi dunia mencapai 13,5 Terawatt (TW), 86 persennya berasal pembangkit tenaga fosil yang tidak terbarukan. Kebutuhan listrik dunia kembali meningkat pada 2008 menjadi 15 TW dan 27 TW pada 2050.

Terpopuler: Kisah Mualaf Gonzales, Persib Gagalkan Keunggulan Bali United
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto

Respons Ketua DPRD Jambi soal Jembatan Ditabrak Tongkang Batu Bara

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto meminta kepada pihak kapal tongkang untuk bertanggungjawab atas kejadian tertabraknya tiang penyangga jembatan Aurduri 1 oleh kapa

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024