AS Akui Yerusalem, JK Ingatkan Potensi Gejolak Ekonomi

Kota Suci Yerusalem.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memperingatkan potensi gejolak ekonomi global yang terjadi sebagai dampak diakuinya Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel oleh Amerika Serikat.

Terungkap, Ibu Kota yang di Klaim Zionis Israel Pernah Dilanda Gempa Dahsyat

Pengakuan yang berupa rencana pemindahan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem itu, saat ini sendiri telah menimbulkan dampak berupa kerusuhan di Yerusalem serta kecaman politik dari banyak negara.

Menurut JK, jika gelombang dampak itu terus berlanjut hingga menimbulkan lagi konflik besar di Timur Tengah yang sudah jamak pula dilanda konflik, pada akhirnya, sektor ekonomi juga akan terpengaruh.

Australia Batalkan Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel

"Tentu ada saja (dampak ekonomi kisruh Yerusalem). Bukan secara tidak langsung. Kalau terjadi konflik besar lagi, pasti terjadi lagi peristiwa harga minyak naik, atau perdagangan menurun. Pasti ada efek tidak langsung yang terjadi kemudian," ujar JK di Kementerian Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat, 8 Desember 2017.

JK menyampaikan, selaku negara yang berada di pihak Palestina dalam kisruh ini, Indonesia bersama negara-negara Islam lain menyesalkan pengakuan yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada Rabu, 6 Desember 2017 waktu AS.

JK Sebut Penundaan Pemilu Langgar Konstitusi

Sebelumnya, JK pada hari ini juga sempat bertemu Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani. Qatar merupakan salah satu negara yang juga turut mengecam tindakan AS.

Menurut JK, Indonesia turut bersimpati atas embargo ekonomi yang saat ini masih diderita Qatar dari negara-negara Arab. Meski demikian, Qatar diharap tetap pro aktif mengambil langkah diplomatik untuk menyikapi tindakan AS.

"Kita berharap mereka juga dapat selesaikan dengan baik," ujar JK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya