Masih Sedikit Rumah Tangga RI Belanja Online, Ini Buktinya

Ilustrasi belanja online.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Photo-Mix

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, penetrasi konsumsi rumah tangga yang menggunakan jalur online sudah mulai terlihat saat ini. Bahkan, belanja online rumah tangga kini telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. 

Diskon Gede-gedean di Jakarta Great Online Sale 2020, Ini Daftarnya

Dikutip VIVA, Selasa 12 Desember 2017, dari Survei Khusus Konsumsi Rumah Tangga (SKKRT) kuartal III 2017, sebanyak 14,32 persen dari 11 ribu rumah tangga yang menjadi responden, pernah berbelanja online. Angka tersebut meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Survei tersebut juga mencatat, penetrasi produk online yang paling sering di konsumsi oleh rumah tangga seperti jam tangan dan tas (20,54 persen). Kemudian alat komunikasi dan asesorisnya (12,38 persen), pakaian, alas kaki dan tutup kepala (73 persen).

Barang-barang Ini Diprediksi Laris saat New Normal

Meski demikian, share belanja online terhadap total Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) saat ini masih kecil yaitu mencapai 0,9 persen. Hal tersebut dikatakan karena belum seluruh masyarakat menggunakan transaksi jenis ini. 

"Kita kan belum semuanya online. Namun kalau di PDB-nya sendiri sudah ter-cover," ujar, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati beberapa waktu lalu. 

LIPI: Paket Belanja Online Sumber Sampah Plastik

Lebih lanjut survei itu mengungkapkan, rumah tangga yang memiliki pendapatan tinggi paling sering belanja online. Mereka juga lebih besar menghabiskan uangnya dengan berbelanja online. 

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.

Belanja di Pasar Tradisional Bisa Online? Ini Kata Kementerian BUMN

Banyak masyarakat yang akan bergeser ke platform digital.

img_title
VIVA.co.id
30 Juni 2020