Perdagangan RI Defisit Lagi dengan China, Ini Alasannya

Kapal yang membawa barang-barang peti kemas ke China.
Sumber :

VIVA – Neraca perdagangan Indonesia, menurut negara pada November 2017, tercatat surplus dengan tiga negara, yakni India sebesar US$9,21 miliar, Amerika Serikat sebesar US$8,98 miliar, dan Belanda sebesar US$2,78 miliar.

BPS Ungkap Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Neraca Perdagangan RI

Namun, neraca perdagangan RI justru tercatat defisit dengan China sebesar US$11,37 miliar, Thailand US$3,34 miliar, dan Australia sebesar US$3,32 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto mengungkapkan, wajar Indonesia selalu alami defisit yang besar dari China. Sebab, impor Indonesia sejauh ini selalu didominasi dan bergantung pada negara tersebut.

Neraca Perdagangan RI Februari 2022 Surplus US$3,83 Miliar

"Bisa dipahami bahwa 1/4 impor kita, memang berasal dari Tiongkok," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Jumat 15 Desember 2017.

Dia mengakui, defisit perdagangan dengan China, selalu terjadi dan tren ke depan masih akan defisit. Hal ini disebabkan oleh komoditas yang ditawarkan oleh China selalu lebih bersaing ketimbang produk-produk lokal.

BI: Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal IV 2021 Defisit US$844 juta

"Kalau kita lihat, selama ini memang kita masih defisit, harus diakui kan, jumlah dan jenis barang-barang China yang masuk ke kita banyak banget. Dan, mereka daya saingnya tinggi, beberapa komoditas bahkan lebih murah dari pada yang kita produksi kan," ujar dia.

Maka dari itu, sambung dia, ke depannya Indonesia harus bisa menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan dengan harga yang murah. Sehingga otomatis daya saing produk Indonesia akan semakin berkualitas.

"Pemerintah sedang membenahi itu, banyak hal yang sedang dikerjakan perizinan-perizinan disederhanakan, pembangunan infrastruktur untuk memangkas margin, sehingga cost nanti lebih murah, biaya produksi lebih murah, harga akan lebih murah karena akan lebih kompetitif. Jadi memang, ke depan defisit dengan China (trennya) masih akan terjadi," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya