Radiant Utama Bentuk Usaha Patungan

VIVAnews - PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) dikabarkan akan membentuk usaha patungan dengan perusahaan minyak dan gas asing di tahun ini.

"Perusahaan asing itu berasal dari Timur Tengah dan AS (Amerika Serikat)," kata sumber VIVAnews di Jakarta, Kamis malam, 22 Oktober 2009.

Dia menambahkan, rencana tersebut terkait kerja sama perseroan yang sudah berjalan puluhan tahun ini dalam pengerjaan proyek-proyek migas.

Direktur Utama Radiant Sofwan Farisyi ketika dimintai konfirmasi tidak memberikan komentar apapun. "Coba kamu tanya hal itu ke Coki (investor relation Radiant)," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 23 Oktober 2009.

Sedangkan Coki Lubis, investor relation Radiant Utama Interinsco mengakui, perseroan memang banyak melakukan kerja sama dengan perusahaan asing seperti Dubai dan AS dalam bisnis pengeboran migas. "Tapi, kalau bentuk usaha patungan belum ada saat ini," ujarnya singkat.

Per 30 September 2009, PT Radiant Nusa Investama memiliki saham berkode RUIS sebesar 61,6 persen dan Value Monetization mencapai 15,58 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Kamis, RUIS ditutup melemah Rp 5 (1,66 persen) ke level Rp 295. Sekuritas PT Amantara Securities dengan kode broker YU tercatat sebagai perusahaan efek yang paling banyak mengoleksi saham Radiant Utama.

Menurut Robin Setiawan, analis sebuah sekuritas di Jakarta, langkah perseroan membentuk usaha patungan diprediksi akibat Radiant sedang mempunyai proyek yang membutuhkan pendanaan, sehingga bekerja sama dengan membentuk perusahaan baru.

Dia mengakui, kontribusi pendapatan selama ini tentunya akan bertambah seiring dengan pembentukan kerja sama tersebut, sehingga tercipta sinergi yangg cukup kuat. "Tentunya, hal itu juga diharapkan sejalan dengan kenaikan sahamnya di market," ujar Robin.

Sementara itu, Radiant Utama Interinsco menargetkan pendapatan hingga akhir 2009 senilai Rp 1,5 triliun. Harga minyak mentah dunia yang mulai membaik akan mendukung pengerjaan proyek perseroan. Sepanjang 2009, permintaan dari sektor minyak dan gas diperkirakan meningkat.

Direktur Utama Radiant Sofwan Farisyi mengatakan, harga minyak dunia mulai beranjak di atas US$60 per barel. "Dalam satu dua bulan, pengerjaan proyek yang ditunda sudah dimulai lagi dan mendorong permintaan layanan," kata Sofwan pada paparan publik di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sofwan menuturkan, 90 persen klien perusahaan berasal dari sektor migas, sehingga fluktuasi harga minyak sangat mempengaruhi operasional perseroan.

antique.putra@vivanews.com

Gelar RUPST, PT Federal International Finance Angkat Siswadi Jadi Presdir Baru
Manajer Manchester United, Erik ten Hag

Ten Hag Ungkap Pemain Ini Bakal Bawa Kesuksesan untuk MU

Manajer Manchester United, Erik Ten Hag masih percaya dengan Casemiro, meski sang pemain dinilai sudah mengalamai penurunan performa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024