VIVAnews - Isu penambahan wakil menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II mencuat belakangan ini. Posisi kementerian mana saja yang akan ditambal posisi ini masih ada di tangan presiden.
Namun, menurut Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu membutuhkan wakil menteri untuk membantu tugas-tugasnya.
"Wakil menteri perdagangan dapat menjadi penjaga keseimbangan departemen. Misalnya, ketika Menteri Perdagangan harus pergi bernegosiasi ke luar negeri," kata Erwin di Jakarta, akhir pekan lalu.
Apalagi, kata dia, selama ini Menteri Perdagangan banyak sekali jadwal kegiatan di forum internasional, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama seperti menandatangani berkas karena harus menunggu sepulangnya dari luar negeri.
Selama ini, dia menambahkan, ketika Menteri Perdagangan sedang berada di luar negeri, tugas kementerian didisposisikan pada sekretaris jenderal. Padahal, sekretaris jenderal seharusnya berperan untuk pengawasan internal departemen. Sedangkan wakil menteri, setidaknya berperan seperti fungsi menteri itu sendiri.
"Tapi keberadaan wakil menteri harus diperjelas fungsi dan pembagian tugasnya. Harapannya, setelah ada wakil menteri, tidak ada keribetan birokrasi yang berbelit-belit," ujarnya.
Tak menutup kemungkinan, wakil menteri perdagangan penting ada sehingga bisa menjadi perwakilan departemen untuk mengikuti dialog-dialog internasional.
"Kita berharap, wakil menteri perdagangan nanti bisa menggantikan peran menteri perdagangan dan menjadi wakil Indonesia untuk dialog-dialog internasional. Sehingga, Menteri Perdagangan bisa lebih memiliki waktu untuk kegiatan perdagangan di dalam negeri," kata Erwin.
antique.putra@vivanews.com