Jokowi Tetap ke Afghanistan Meski Ada Bom, Ini Alasannya

Presiden Joko Widodo dan rombongan ke Afghanistan dari Bangladesh.
Sumber :
  • Twitter / @pramonoanung

VIVA – Presiden Joko Widodo tetap melakukan kunjungan ke Afghanistan, dalam lawatan ke beberapa negara Asia Selatan, Senin, 29 Januari 2018. Jokowi mengunjungi negara itu meski beberapa hari sebelumnya ratusan orang tewas dalam ledakan bom. 

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, banyak pihak menyarankan agar Presiden Jokowi membatalkan rencana ke sana. 

"Hari ini (mengunjungi) Afghanistan. Jadi walaupun suasananya tidak kondusif tapi pak Presiden memutuskan tetap berkunjung," kata Pratikno saat penyerahan arsip Kepresidenan ke Arsip Nasional RI, di Kemensesneg, Jakarta, Senin, 29 Januari 2018.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Indonesia harus menunjukkan kepemimpinan yang kuat di dunia internasional. Apalagi ke Afghanistan yang memiliki sejarah juga dengan Indonesia. 

Menteri Sekretaris Negara Pratikno

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Menteri Sekretaris Negara Pratikno (Foto: VIVA.co.id/ Agus Rahmat)

Akhir 2017 lalu, Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan pernah ke Istana Bogor dan bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Lantaran itu, Indonesia perlu menunjukkan solidaritasnya. Termasuk, kehadiran Presiden Jokowi ke Afganistan. 

Sebelumnya, sebuah bom yang disembunyikan dalam mobil ambulans di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, meledak pada Sabtu waktu setempat. Akibatnya, puluhan orang tewas dan melukai sekitar seratusan orang.

Dilansir dari Reuters, Minggu 28 Januari 2018, Taliban mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri itu. Kejadian ini diklaim kali kedua dilakukan kelompok tersebut. Sebelumnya, mereka menyerang kawasan Hotel Intercontinental yang menewaskan 20 orang. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya