Australia Terlalu Mahal, Pensiunan Pilih ke Luar Negeri

Harga properti dan biaya hidup yang semakin mahal, mendorong banyak warga senior di Australia memilih menghabiskan masa pensiun mereka di luar negeri. Thailand, Spanyol, dan Kamboja merupakan diantara negara tujuan populer para pensiunan tersebut.

Di sebuah jalan berbatu di selatan Spanyol, Norah Ohrt hidup seperti orang Andalusia pada umumnya, di sebuah rumah kecil bercat putih dengan bunga-bunga merah bermekaran terlihat dari jendela.

Ini dunia yang jauh dari kehidupannya jika dia masih tinggal di Australia. Mantan pemilik galeri berusia 71 tahun itu mengatakan kalau di Perth ia akan tinggal di perumahan negara, bertahan hidup "di dipan berbau minyak di rumah bagi para lansia pensiun".

Dengan harga properti dan biaya hidup yang makin mahal, jumlah pensiunan Australia yang tinggal di luar negeri meningkat secara dramatis dalam 10 tahun terakhir. Komunitas pensiunan Australia ini kian banyak ditemui di Thailand, Spanyol dan Kamboja.

Menurut data Pusat Statistik Australia (ABS) pada tahun 2016, tercatat 11.660 warga Australia berusia lebih dari 55 tahun telah pindah ke luar negeri secara permanen, dibandingkan pada tahun 2005 yang jumlahnya hanya 7.910 orang saja.

Negara tujuan para pensiunan Australia yang paling populer di antaranya Selandia Baru, Italia, Yunani, dan Spanyol.

Tidak seseram yang dibayangkan

Lima tahun yang lalu, Norah mengirim semua barang miliknya beserta dua ekor kucing peliharaannya ke Martos, di Spanyol. Dari 24.000 penduduk Martos, Norah adalah satu-satunya orang Australia yang terdaftar di pemkot setempat.

Di Martos, Norah tinggal dengan nyaman di sebuah rumah dengan tiga kamar tidur, dua kamar mandi dengan pemandangan kota tua yang indah.

Norah menggunakan dana pensiunnya untuk merenovasi rumah murahnya di Spanyol.