ASEAN Ingin Naikkan Perdagangan dengan China

VIVAnews -  Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) berharap bisa terus berada di jalur penyuplai (supply line) untuk China. Harapan itu harus bisa terwujud di bawah Kesepakatan Perdagangan Bebas (FTA) ASEAN-China.

Demikian ungkap Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan. Surin mengatakan, kesepakatan perdagangan ASEAN dengan China mengandung tiga komponen, yaitu produk, pelayanan, dan investasi.

"Kami sudah mencapai kesepakatan di bidang investasi dan akan mulai efektif pada 1 Januari 2010," kata Surin dalam konferensi pers setelah acara peringatan satu tahun Piagam ASEAN di Jakarta, Rabu 16 Desember 2009.

Nilai perdagangan ASEAN dan China saat ini sebesar US$90 miliar. "Pertumbuhan itu sangat cepat," kata Surin. Mantan menteri luar negeri Thailand itu menambahkan, FTA akan meletakkan dasar kerjasama bagi hubungan ASEAN dengan China.

"Negara-negara ASEAN sadar kalau ada kompetisi antar negara ASEAN, tetapi di saat yang sama, kami bekerja sama untuk mengambil manfaat dari pertumbuhan ekonomi China dengan menjadi jalur suplai untuk pabrik-pabrik di seluruh China," lanjut Surin. "China tumbuh, ASEAN tumbuh. Dan saya kira dalam lima tahun terakhir kita bisa melihat itu," ujarnya.

Surin menambahkan, pertumbuhan perdagangan ASEAN dengan China diharapkan akan meningkat menjadi 8,6 persen tahun depan. Saat ini, tingkat perdagangan ASEAN dan China sebesar 8,3 persen. Menurut Surin, peningkatan itu sangat fenomenal di tengah kondisi krisis saat ini.

Peningkatan itu antara lain karena kemampuan China untuk keluar dengan cepat dari krisis, dan juga kemampuan negara-negara ASEAN untuk bertahan dari krisis global.

Dokter Boyke Ungkap Fetish Seks dengan Mayat hingga Penyebabnya
Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Gibran Akan Temui Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran mengaku telah bertemu dengan sejumlah tokoh sejak pekan lalu.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024