Carilah Alien di Bumi, Bukan di Luar Angkasa

VIVAnews - Keberadaan mahluk luar angkasa atau alien atau ET (extra  terrestrial intelligence) masih belum jelas. Namun, profesor ilmu fisika dari Universitas Arizona, Paul Davies mengatakan untuk membuktikan keberadaan alien justru bisa dilakukan dari Bumi.

"Kita harus menyingkirkan gagasan bahwa ET mengirimkan semacam pesan kepada kita. Kita memerlukan pendekatan baru," kata Davies dalam diskusi Royal Society, seperti dimuat laman Telegraph, Senin 25 Januari 2010.

Menurut dia, pencarian Alien harus difokuskan ke Bumi, dengan menyisir gurun, lubang-lubang vulkanik, danau air garam, hingga di dataran kering Antartika - tempat dimana mahluk hidup harus berjuang untuk bertahan hidup.

Ada apa di tempat itu? Kata Davies, carilah mikroba aneh yang berasal bayangan biosfer. Itu adalah bukti keberadaan alien.

Sementara, Felissa Wolfe-Simon, dari Badan Geologi Amerika, menyodorkan kemungkinan bahwa arsenik yang ditemukan di lokasi-lokasi yang terkontaminasi, seperti Danau Mono di California, dapat mendukung bentuk-bentuk kehidupan lain [alien], dengan cara yang sama seperti fungsi fosfor.

Sementara, Profesor Colin Pillinger, yang memimpin pendaratan Beagle 2 misi Mars, memilih bersikap skeptis.

"Saya lebih suka berurusan dengan fakta-fakta ilmiah. Ini adalah fiksi ilmiah yang liar. Tak masuk akal, Anda pergi jauh-jauh untuk mencari kehidupan yang ditopang arsenik," kata dia.

Bukan Bumi yang cocok jadi tempat hidup Alien. Kata Pillinger, Alien lebih mungkin ditemukan di Mars.

Konferensi yang dihadiri perwakilan Badan Antariksa AS (NASA), Lembaga Antariksa Eropa, Lembaga PBB yang membidangi Kehidupan Luar Angkasa, juga membahas reaksi manusia jika suatu saat nanti alien ditemukan.

Albert Harrison, ilmuwan Universitas California, mengatakan sangat mudah untuk membayangkan manusia mengalami efek psikologis dan bahkan kekacauan.

Namun, fakta historis menunjukan manusia selalu terbuka akan penemuan baru. "Mungkin, manusia akan tenang-tenang saja, atau justru merasa senang," kata dia.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun
Ilustrasi-mayat mengapung

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Usai menghabisi nyawa wanita yang 'open BO' berinisial R (35), di kostannya, pelaku Nico Yandi Putra membuang jasad korban ke sebuah kali di kawasan Teluk Pucung, Bekasi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024