VIVAnews - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada Rabu 10 Februari 2010 waktu setempat akan meluncurkan satelit pengamatan Matahari atau Solar Dynamics Observatory (SDO) dari stasiun Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Satelit ini diharap bisa mengamati Matahari dengan lebih baik dan memberikan gambaran detil Sang Surya pada para ilmuwan - terutama untuk mengantisipasi efek negatif badai Matahari, yang diramalkan terjadi 2013 - yang bisa mempengaruhi kehidupan manusia di Bumi.
Diketahui, badai Matahari bisa mendatangkan malapetaka bagi sistem teknologi tinggi. Badai matahari bisa menggangu navigasi GPS, sistem komunikasi satelit, dan komunikasi radio. Badai Matahari juga akan membahayakan astronot di luar angkasa.
Hingga saat ini, tidak ada cara untuk meramalkan kapan cuaca buruk di luar angkasa akan datang.
Namun, masih ada harapan. Melalui SDO, NASA akan mendapatkan banyak informasi tentang Matahari.
SDO akan mengorbit Bumi sekali setiap 24 jam, mengirimkan data secara terus-menerus pada para ilmuwan Matahari. SDO akan mengirimkan gambar dengan resolusi 10 kali lipat lebih baik dari kamera televisi tercanggih.
"Tantangan terbesar dalam misi ini adalah kecepatan data," kata Liz Citrin, manajer proyek SDO, seperti dimuat laman NASA, Selasa 9 Februari 2010.
"SDO, akan mengirim 1,5 terabyte informasi tiap harinya. Ini sama dengan men-download setengah juta lagu," lanjut dia.
Tim SDO merancang sebuah antena radio raksasa setinggi 18 meter di pangkalan pesawat luar angkasa White Sands Las Cruces - untuk menerima kiriman data.
Data itu kemudian akan dikirim ke para ilmuwan di Universitas Stanford di Palo Alto, California, University of Colorado di Boulder, dan di Laboratorium Lockheed Martin di Colorado.
"Memahami aktifitas Matahari adalah hal yang krusial bagi manusia modern," kata Madhulika Guhathakurta, ilmuwan SDO, seperti dimuat laman USA Today, Rabu 10 Februari 2010.
Matahari ternyata tidak konstan. "Teleskop modern dan pesawat luar angkasa menemukan gejolak luar biasa di permukaan Matahari," kata Guhathakurta.
Badai Matahari akan terjadi dalam siklus rata-rata 11 tahun ketika medan magnet Matahari berbalik arah.
Sementara, Direktur Richard Fisher, Direktur Divisi Heliophysics NASA di Washington mengatakan pengamatan yang lebih baik terhadap Matahari akan membantu manusia melakukan langkah-langkah antisipasi.
"Jika kita lebih mengenal Matahari, kita akan mampu mengatur sistem tenaga untuk menghindari akibat terburuk," kata dia.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Politik
25 Apr 2024
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Nasional
25 Apr 2024
Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis
IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...
Bisnis
25 Apr 2024
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjawab pertanyaan soal pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap profesi dalam kolom komentar di media sosialnya.
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, memberikan tanggapannya terkait peluang pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bergabung ke Pemerintahan usai kalah di Pilpres.
Selengkapnya
Partner
DRAKOR: Kim Nam-Gil, Lee Ha-Nee, Kim Sung-Kyun, dan BIBI dikonfirmasi untuk ‘The Fiery Priest 2’
Wisata
3 menit lalu
Menyusul kabar gembira mengenai kembalinya trio pemeran utama ke ‘The Fiery Priest’ Musim 2 bersamaan dengan penambahan BIBI dan Sung Joon menambah jajaran pemain.
Tiga anak pelaku pencabulan dan melakukan persetubuhan suami istri kepada seorang anak dilepas Satreskrim Polres Binjai, yang membuat korban takut dan trauma.
2 Begal yang Celurit Pelajar SMP Depok Tertangkap: Sehari 3 Kali Beraksi, Nih Identitasnya
Siap
12 menit lalu
Polisi berhasil meringkus dua pelaku begal yang melukai seorang pelajar SMP di Kota Depok, Jawa Barat. Siapa mereka ini? Berikut ulasannya, yuk simak di sini.
Timnas Indonesia U-23 akan Lawan Korea Selatan Malam Ini, Berikut Live Streamingnya!
Jatim
12 menit lalu
Indonesia U 23 resmi masuk babak perempat final Piala Asia U 23 2024. Malam ini tim asuhan Shin Tae Yong itu akan bertanding melawan Korea Selatan yang berlangsung...
Selengkapnya
Isu Terkini