Takut Tsunami, Otoritas Jepang "Overacting"

VIVAnews - Badan Meteorologi Jepang mengaku terlalu berlebihan dalam mengeluarkan peringatan serangan gelombang laut (tsunami) ke penjuru negeri, akhir pekan lalu. Itulah sebabnya seorang pejabat berwenang di Jepang, Senin 1 Maret 2010, sampai meminta maaf. Peringatan tsunami pun mulai hari ini telah dicabut.  

Peringatan tsunami itu merupakan antisipasi atas kemungkinan datangnya gelombang laut ke pulau-pulau di Jepang hingga tiga meter dan bisa menjadi tsunami terburuk dalam lebih dari 15 tahun terakhir. Nyatanya, gelombang yang datang sepanjang akhir pekan lalu tidak sampai lebih dari satu meter.

Tsunami akibat gempa bumi di Cile Sabtu pekan lalu itu tidak menimbulkan kerusakan berarti selain hanya menimbulkan banjir kecil di beberapa kota di Jepang.

"Prediksi tsunami Badan Meteorologi Jepang agak terlalu berlebihan," kata pejabat Badan Meteorologi Jepang, Yasuo Sekita, seperti dikutip dari laman People's Daily. "Saya meminta maaf atas peringatan tsunami yang berlarut-larut ini," lanjut Sekita.

Pemerintah Jepang kemarin memerintahkan lebih dari setengah juta warga untuk meninggalkan kawasan pesisir. Pasalnya, otoritas setempat memprediksi bahwa tsunami, yang dipicu oleh gempa 8,8 Skala Richter yang mengguncang Cile, kemungkinan akan mencapai tiga meter saat mencapai Jepang.

Saat negara-negara lain di wilayah Pasifik telah menyatakan bahwa situasi aman, pemerintah Jepang masih memberlakukan peringatan tsunami. Kalangan media televisi stasiun televisi menayangkan secara langsung berbagai laporan mengenai perkembangan tsunami dengan kamera televisi terus menyorot ke laut yang tenang.

Saat tsunami tiba menjelang sore waktu Jepang kemarin, hanya setinggi 10 hingga 30 sentimeter. Kemudian, gelombang susulan mencapai Jepang dengan ketinggian sekitar satu meter dan tidak menimbulkan korban atau kerusakan bangunan.

Badan Meteorologi Jepang belum mencabut peringatan tsunami hingga pukul 10.15 waktu setempat hari ini, setelah puluhan ribu warga Jepang melewatkan malam di tempat pengungsian. Namun kebanyakan orang Jepang mengatakan, pemerintah telah bertindak benar untuk mengambil langkah pencegahan. Jepang merupakan negara dengan persiapan paling baik dalam menghadapi bencana.

Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang
Edukasi Media Center Haji 1445 H/2024

Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Mulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024