VIVAnews - Amerika Serikat (AS) memunculkan wacana mencabut larangan pemberian pelatihan bagi unit elit militer Indonesia, Kopassus (Komando Pasukan Khusus). Wacana itu muncul bersamaan dengan rencana kunjungan Presiden Barack Obama ke Indonesia dalam beberapa pekan mendatang.
Demikian ungkap surat kabar AS, The Washington Post, 3 Maret 2010. Larangan pelatihan yang telah berlangsung selama 12 tahun itu diberlakukan setelah beberapa anggota Kopassus terkait dengan tindak kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan penculikan aktivis beberapa waktu lampau.
Namun, AS berencana melakukan uji coba program pelatihan bagi prajurit-prajurit muda Kopassus. Menurut informasi dari beberapa sumber yang dihimpun Washington Post, empat petinggi Koppasus - termasuk Komandan Jenderal Mayjen TNI Lodewijk Paulus - tengah berada di Washington untuk mendiskusikan proposal itu.
"Detailnya sedang dibicarakan," kata seorang juru bicara Kedutaan Besar Indonesia di Washington DC.
"Ini adalah sinyal yang sangat baik," kata Ernie Bower, pakar mengenai Asia Tenggara dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengomentari kehadiran delegasi Kopassus di AS. "Sangat mengagumkan mereka ada di sini," lanjut Bower.
Setelah pertemuan dengan Panglima Militer AS Kawasan Pasifik, Marsekal Robert F. Willard, di Jakarta bulan lalu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro optimistis bahwa kolaborasi antara AS dan Kopassus bisa dilanjutkan kembali.
Kerjasama militer bilateral mulai dibuka kembali pada pemerintahan Presiden George W. Bush pada 2005. Namun, kerjasama itu masih terbatas di sektor-sektor tertentu dan bukan termasuk pelatihan untuk Kopassus.
Pasalnya, di bawah peraturan dari Senat tahun 1997, yang disebut Leahy Law, AS dilarang memberikan pelatihan bagi unit militer asing yang memiliki sejarah pelanggaran HAM, kecuali mereka yang bertanggung jawab dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia tersebut diproses secara hukum.
Menurut sumber, pemerintah Obama berusaha untuk mengakalinya dengan memberikan pelatihan dan latihan gabungan hanya untuk prajurit-prajurit Kopassus yang, karena faktor usia, tidak terlibat dalam pelanggaran unit militer itu sebelumnya.
Saat ini Australia, salah satu sekutu terdekat AS di Pasifik, sudah membuka program bagi prajurit-prajurit Kopassus. Pelatihan antara lain berupa penghormatan HAM.
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Corporate Secretary Pelita Air, Agdya Yogandari mengatakan, Pelita Air berhasil mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan saat arus balik Lebaran Idul Fitri.
Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es
Masyarakat baru saja merayakan Puasa Ramadan dan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024, pada momen itu mayoritas masyarakat menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman. Dari
Sebagian besar negara di dunia, besar dan kecil, telah menyatakan kecaman dan kemarahan mereka atas genosida Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung 6 bulan terakhir
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan pernyataan sikap terkait video Pendeta Gilbert Lumoindong yang diduga menghina agama Islam.
Selengkapnya
VIVA Networks
Toyota Fortuner, dan Mitsubishi Pajero Sport dikenal sebagai mobil SUV penguasa jalanan. Keduanya kerap viral di jagat maya akibat oknum pengguna mobil yang arogan
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
9 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Dalam kancah musik dangdut koplo Indonesia, nama penyanyi dangdut muda, Happy Asmara semakin meroket dengan lagu-lagu yang penuh emosi dan memiliki makna mendalam.
Selengkapnya
Isu Terkini