VIVAnews - Pada 47 tahun yang lalu, Arthur "Spud" Melin mempatenkan Hula-Hoop (baca: hulahup), yaitu mainan berupa lingkaran yang terbuat dari rotan atau kayu dan dimainkan dengan cara diputar menggunakan pinggang atau lengan.
Menurut laman stasiun televisi The History Channel, Melin adalah salah seorang pendiri Wham-O Inc., produsen berbagai mainan di Amerika Serikat. Perusahaan itulah pertama kali memasarkan Hula-Hoop pada 1958.
Sejak dipasarkan oleh Wham-O, 25 juta buah Hula-Hoop terjual dalam kurun empat bulan produksi. Melin dan rekan pendiri Wham-O, Richard Knerr, terinspirasi mengembangkan Hula-Hoop setelah melihat anak-anak Australia, dengan menggunakan pinggang, memutar-mutar mainan berbentuk lingkaran besar terbuat dari kayu di sebuah kelas senam.
Wham-O mulai memproduksi mainan tersebut tetapi menggunakan bahan plastik, dan menamakannya "Hula", mengacu pada tarian goyang perut Hawaii. Perusahaan yang berbasis di California ini mendemonstrasikan mainan itu di sebuah taman bermain di Southern California. Sejak itu, maniak-maniak Hula-Hoop mulai bermuculan.
Popularitas Hula-Hoop hanya berumur pendek. Dalam hitungan bulan, Hula-Hoop tergeser dengan mainan lain. Namun, Hula-Hoop tidak pernah lenyap sama sekali dan masih memiliki penggemar tersendiri.
Menurut Ripley's Believe It or Not, pada April 2004, seorang pemain Sirkus Big Apple di Boston memutar Hula-Hoop sebanyak 100 kali di sekeliling tubuhnya.
Pada Januari tahun yang sama, menurut Guinness World Records, dua orang di Tokyo, Kepang, memutar Hula-Hoop terbesar di dunia, dengan diameter 13 kaki 4 inci, di sekeliling pinggang mereka. Masing-masing berhasil memutarnya sebanyak tiga kali.
Noel Joman Sebut Sikap Sinis Hasto ke Jokowi Merugikan PDIP dan Megawati
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya sindir Jokowi yang mesti ketemu anak ranting PDIP sebelum sowan ketemu Megawati.
