Video 14 Anak Meninggal Karena HIV Beredar

VIVAnews - Akibat kecerobohan dokter dan perawat di dua rumah sakit anak di Uzbekistan, sekitar 14 anak meninggal akibat terinfeksi HIV pada 2007. Selain itu, 133 anak lainnya mengidap HIV.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Laporan tersebut dimuat dalam video dokumenter yang ditayangkan situs berita terkemuka di Asia Tengah, Ferghana.ru, Senin 22 Maret 2010.

Berdasarkan video dokumenter yang diproduksi Januari 2009 itu diperoleh informasi bahwa 12 dokter dan perawat di dua rumah sakit di kota Namangan dikenai dakwaan karena merawat pasien anak-anak tersebut menggunakan peralatan medis yang telah terkontaminasi virus penyebab AIDS.

Menurut narator, para pekerja medis tersebut telah dijatuhi hukuman penjara dari lima hingga delapan tahun delapan bulan. Kantor berita Associated Press tidak bisa memverifikasi keaslian video dokumenter yang akan menjadi pembenaran resmi pertama dari isu merebaknya penularan HIV pada anak setelah sekian lama tersebut. Namun, seorang mantan produser televisi di Uzbekistan mengatakan bahwa video dokumenter itu asli.

Redaktur Ferghana.ru, Daniil Kislov, mengatakan, penularan HIV pada pasien anak yang terjadi pada 2007 itu pertama kali diberitakan dalam dokumenter resmi yang diproduksi jaksa Uzbekistan untuk televisi pemerintah. Namun, kata Kislov, video tersebut tidak pernah ditayangkan karena pemerintah memiliki pendapat kedua, yakni bila video tersebut disiarkan, dikhawatirkan akan memicu amarah publik dan menarik perhatian internasional.

Mengenai rumor penularan HIV pada anak-anak ini, pejabat pemerintah selalu tutup mulut pada media di Uzbekistan yang dipimpin Presiden Islam Karimov selama lebih dari 20 tahun. Beberapa penularan HIV di rumah sakit dilaporkan terjadi pada anak-anak di Asia Tengah dalam beberapa tahun belakangan. Dokter-dokter di kawasan tersebut kadang menetapkan pengobatan dengan transfusi darah untuk penyakit-penyakit rutin. Insiden serupa juga terjadi di Kazakhstan pada 2006 dan Kyrgyzstan dan 2007 di mana puluhan anak terinfeksi.

Video dokumenter di Uzbekistan menunjukkan beberapa pria dan wanita yang diidentifikasi sebagai pekerja medis sedang memberikan testimoni. "Saya minta maaf seribu kali," kata seorang perawat sambil terisak-isak. "Saya tidak ingin ada dokter atau perawat yang mengulang kesalahan kami," lanjutnya. Wawancara dengan ibu dari beberapa anak yang terinfeksi dan juga dengan jaksa juga ditayangkan. (Associated Press)

Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024