Segera Tiba, Ancaman Badai Matahari

Badai Matahari
Sumber :
  • BBC

VIVAnews - Aktivitas matahari bakal semakin aktif dan akan mengakibatkan efek negatif bagi Bumi.

Untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk, sejumlah ilmuwan matahari terkemuka berkumpul di Washington DC, AS Selasa lalu, 8 Juni 2010, untuk membahas cara terbaik melindungi satelit-satelit Bumi dan sistem vital dari badai matahari.

Badai matahari terjadi saat beberapa titik matahari meletus dan memuntahkan cipratan partikel yang bisa merusak. Aktivitas ini berlangsung dalam siklus 11 tahun sekali.

"Matahari telah bangun dari tidur panjangnya. Dan dalam beberapa tahun ke depan kita akan melihat aktivitas matahari dalam level yang lebih tinggi," kata Kepala Divisi Heliophysics NASA, Richard Fisher, seperti dimuat laman Christian Science Monitor.

"Di saat yang sama masyarakat teknologi sedang mengembangkan kepekaan baru menghadapi badai matahari."

Masyarakat di abad 21 sangat bergantung pada sistem berteknologi tinggi dalam kehidupan sehari-hari yang rentan pada akibat badai matahari.

Navigasi GPS, perjalanan udara, jasa keuangan dan komunikasi radio darurat semua bisa mati mendadak oleh aktivitas matahari.

Kerusakan ekonomi yang diakibatkan badai matahari diperkirakan dua puluh kali lebih besar dari Badai Katrina -- demikian peringatan yang dikeluarkan National Academy of Sciences dalam sebuah laporan tahun 2008.

Untungnya, banyak kerusakan dapat diatasi jika  mengetahui kapan badai akan datang. Itulah sebabnya pemahaman cuaca matahari yang lebih baik dan kemampuan untuk memberikan peringatan dini, sangat penting.

Menempatkan satelit di 'safe mode' dan melepaskan transformator agar dapat melindungi elektronik dari lonjakan listrik yang merusak.

"Prakiraan cuaca luar angkasa ini masih dalam pengembangan, tapi kami membuat kemajuan yang cepat," kata Thomas Bogdan, direktur Nasional Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA).

NASA dan NOAA bekerja sama untuk mengelola armada satelit yang memantau matahari dan membantu untuk memprediksi perubahan surya.

Sepasang pesawat ruang angkasa yang disebut stereo (Solar Terrestrial Relations Observatory) ditempatkan di sisi berlawanan dari matahari, yang bisa menampilkan gabungan dari 90 persen dari permukaan matahari.

Selain itu, SDO (yang Solar Dinamika Observatory), yang baru saja diluncurkan pada bulan Februari 2010,  bisa menghasilkan foto bagian aktif yang baru di permukaan matahari.

Juga, sebuah satelit tua yang disebut Advanced Komposisi Explorer (ACE), yang diluncurkan pada tahun 1997, masih memantau matahari.

"Saya percaya kami berada di ambang era baru di mana cuaca ruang angkasa dapat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari seperti cuaca bumi biasa." kata Fisher. "Bagi kami, ini sangat serius." (hs)

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

Baca Juga

Jawaban Cut Tari Soal Video Porno

Hasbi Hasan Dituntut 13 Tahun Bui, Pengacara: Tak Rasional, Seperti Balas Dendam

Luna Maya "Kabur" ke Singapura

Komentar Label Rekaman Soal Video Mirip Ariel

CEO Freeport Temui Jokowi di Istana, Bahas Smelter hingga Perpanjangan Izin Tambang

Tamu Hotel di Afsel 'Dihujani' Kondom Gratis

Tiga Stiker Piala Dunia Pilihan Maradona

Kawasan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen year on year (YoY) menjadi Rp17 triliun pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024