'Pesta' Perceraian di Jepang Meningkat

Perceraian
Sumber :
  • corbis.com

VIVAnews - Seiring perkembangan zaman, kini tak hanya pernikahan saja yang dirayakan dengan pesta atau seremoni, namun perceraian juga. Di Jepang, peminat seremoni perceraian ini meningkat.

Seperti dikutip dari laman The Telegraph, Minggu 13 Juni 2010, tak jarang sebuah pesta megah dibuat untuk 'merayakan' perceraian dua insan manusia yang sebelumnya berikrar untuk sehidup semati.

Dari mulai undangan, mengangkat gelas minuman untuk tidak pernah bertemu lagi, sampai berkendara bersama yang kemudian berpisah di tengah jalan yang menyimpolkan berakhirnya pernikahan.

Saori Teshima, misalnya. Dia mengadakan seremoni di hadapan teman dan keluarga. Berdampingan, Saori dan suaminya tidak lagi memegang cincin untuk kemudian dimasukkan ke jari masing-masing.

Keduanya memegang palu untuk menghancurkan cincin kawin mereka sebagai simbol untuk mengakhiri lima tahun pernikahan mereka. Pasangan ini sudah dikaruniai putri berusia 4 tahun. Mereka memutuskan tak hidup bersama setelah Saori menemukan suaminya berselingkuh.

Lebih dari 251 ribu perceraian terjadi di Jepang pada 2008. Sebagian disebabkan karena iklim ekonomi yang buruk. Seremoni perceraian dilakukan untuk mengumumkan kepada kawan atau keluarga.

Pelopor seremoni perceraian ini adalah Hiroki Terai, 29, mantan salesman  asal distrik Chiba, Jepang. Ide seremoni perceraian muncul di kepala Hiroki setelah mendengar kabar perceraian teman-temannya, tahun lalu.

Dia pun merintis semacam event organizer untuk seremoni perceraian ini. Setelah itu, dia sudah dihubungi lebih dari 700 orang dan melaksanakan 21 seremoni perceraian. Tarif yang dia pasang mulai dari yang paling murah Rp 500 ribu sampai hampir Rp 10 juta.

"Seremoni perceraian memberikan kesempatan pada pasangan, teman, dan keluarga untuk mengakhiri hubungan emosional," kata Hiroki.

Pasangan yang jadi klien Hiroki bervariasi dari 21 hingga 57 tahun. "Beberapa diantaranya menggunakan gaun putih, beberapa menggunakan cake."

Setiap orang, menurut dia, berhak untuk mendapat kesempatan memulai langkah yang baru. Dia mengungkapkan ada dua pasang kliennya yang justru kemudian memutuskan untuk kembali bersama setelah seremoni. "Karena seremoni itu membuat mereka sadar kalau pasangan itu masih saling sayang." (sj)

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”
Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi.

PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024