Inikah yang Bikin AS Bertahan di Afghanistan

Serangan AS ke Afghanistan 2001
Sumber :
  • BBC

VIVAnews - Militer Amerika Serikat menemukan "cadangan mineral yang belum tersentuh senilai US$ 1 miliar" atau lebih dari Rp 9 triliun di Afghanistan. Laporan ini ditempatkan New York Times di halaman utama edisi Senin.

Penemuan ini, menurut Yahoo! News, Selasa 15 Juni 2010, hampir seperti petualangan Indiana Jones di film: Geolog-geolog Afghanistan menjaga survei geologis yang dulu dilakukan Uni Soviet menunjukkan cadangan tembaga, lithium, besi dan emas berharga miliaran dolar.

Menurut New York Times, survei ini dikumpulkan pada tahun 2007 lalu. Tahun 2009, Pentagon kemudian mempelajari "penerjemahan data teknis untuk mengukur nilai ekonomi potensial dari cadangan mineral itu." Dan ditemukanlah angka Rp 9 triliun.

Dan penemuan ini cocok dengan yang dilansir the Associated Press pada bulan lalu, Presiden Afghanistan Hamid Karzai melansir kekayaan mineral negerinya mencapai tiga kali lipat dari jumlah itu, US$ 3 miliar.

John Cook, penulis untuk Yahoo!, mempertanyakan mengapa data ini keluar pada bersamaan. Menurutnya, ini adalah upaya Karzai memperpanjang campur tangan Amerika Serikat di negerinya.

"Akan lebih mudah membayangkan sebuah akhir yang demokratis dan stabil untuk Afghanistan ketika Anda akan mendapatkan mineral miliaran dolar untuk dimainkan," ujar Cook.

Cadangan mineral ini menjadi cara terakhir Afghanistan mendapatkan bantuan Amerika karena Presiden AS sebelumnya, George W Bush, menyatakan tak akan mengembangkan penambangan minyak di Afghanistan karena khawatir ongkosnya besar. Sekarang pertanyaannya adalah, siapa yang akan diuntungkan dari cadangan mineral tembaga dan emas ini? (umi)

8 Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan, Bisa Meredakan Gejala Menopause
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga

Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya

Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga membantah informasi yang menyebut bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir telah meminta BUMN untuk memborong dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024