Kabut Asap Maut Selimuti Moskow

Kabut asap selimuti Kota Moskow, Rusia
Sumber :
  • AP Photo/ Pavel Golovkin

VIVAnews - Kematian akibat kabut asap di Moskow, Ibukota Rusia, berlipat ganda menjadi 700 orang perhari. Kabut asap yang diakibatkan kebakaran hutan ini mengandung karbon monoksida tiga kali lipat yang dikategorikan aman.

Kepala Dinas Kesehatan Moskow, Andrei Seltsovky, menyatakan kabut asap bertanggung jawab atas tingginya angka kematian dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dia menyatakan, rumah mati membludak hampir mencapai kapasitasnya.

Senin 9 Agustus 2010 ini adalah hari keenam kabut asap ini menyelimuti Moskow. Akhir pekan ini, tingkat polusi mencapai puncaknya, tujuh kali level aman.

Kabut asap ini diduga akibat 550 kebakaran di seluruh Rusia. Kebakaran hutan ini diduga menjadi pemicu kabut asap dan cuaca panas yang merupakan rekor tertinggi dalam 130 tahun.

Alexander Frolov, Kepala Badan Cuaca Rusia, menyatakan berdasarkan dokumen sejarah, gelombang panas ini bisa jadi yang terburuk selama 1.000 tahun.  "Nenek moyang kita tidak merasakan panas seperti itu dalam 1.000 tahun," ujar Frolov. "Fenomena ini benar-benar unik."

Kejadian Moskow ini, kata Frolov, menggambarkan iklim global. Cuaca panas di Moskow ini mencapai 38 derajat celcius, bandingkan dengan cuaca musim panas biasanya di Moskowo yang hanya 24 derajat Celcius. Dan kondisi ini bisa terus memburuk.

Diarmid Campbell-Lendrum, pakar perubahan cuaca dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan angka kematian pasti berlipat ganda mengikuti temperatur, seperti yang terjadi di gelombang panas melanda Eropa pada 2003.

Campbell-Lendrum menyatakan sulit menunjuk penyebab kematian di Rusia ini akibat panas atau kabut asap. Namun yang pasti, kombinasi keduanya pasti berbahaya.  (AP)

Trade Minister Reveals Cause of Onions Price Hike
Jasa membersihkan lampu mobil.

6 Cara Ampuh dan Mudah Bersihkan Mika Lampu Mobil yang Kusam

Lampu mobil menjadi salah satu komponen penting, karena menyangkut dengan keselamatan pengendara dan juga pengguna jalan lainnya. Maka itu, mika lampu jangan sampai kusam

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024