Mantan Pengikut al-Qaida Ingin Sadarkan Osama

Osama bin Laden
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Noman Benotman, seorang mantan militan yang telah menghabiskan beberapa tahun menemani Osama bin Laden, menulis sepucuk surat kepada pemimpin jaringan teroris al-Qaida itu. Isinya, Benotman prihatin atas citra Islam, yang semakin tercoreng akibat ulah al-Qaida dan berseru agar Osama menghentikan perjuangan bersenjatanya serta belajar kembali tentang Islam.

“Saya menyarankan agar al-Qaida menghentikan secara sepihak semua operasi militernya selama enam bulan untuk mempelajari dan mempertimbangkan visi organisasi, pendekatan dan strategi. Hal ini bertujuan untuk mengeksplorasi opini publik pada komunitas muslim di seluruh dunia dan mencari bimbingan dari para ulama Islam yang menolak pendekatan dan konsep jihad al-Qaida,” tulis Benotman seperti dilansir  laman harian The Jerusalem Post, Jumat 10 September 2010.

Benotman merupakan mantan pemimpin senior Kelompok Perjuangan Islam Libya. Pada dekade 90an, selama beberapa tahun dia menemani Osama di Afghanistan dan Sudan.

Suratnya kepada Osama ini diterjemahkan dalam bahasa Arab, Inggris dan Urdu, diterbitkan melalui pusat kajian Yayasan Quilliam, sebuah organisasi anti Ekstrimisme di London dimana Benotman menjadi peneliti seniornya. Surat ini juga disebarkan melalui situs-situs forum jihad dan melalui media berbahasa Arab lainnya.

“Tindakanmu telah melukai jutaan umat Muslim dan non-Muslim yang tidak berdosa. Apakah ini Islam atau jihad? Berapa lama lagi al-Qaida akan mempermalukan Islam, mengganggu kehidupan warga Muslim, dan menyebabkan keresahan dunia? ” tulis Benotman lagi.

Peristiwa serangan 11 September 2001 yang meruntuhkan menara WTC dan menewaskan ribuan orang di New York, menurut Benotman, tidak memberikan andil apa-apa bagi dunia Islam. Menurutnya, hal itu hanya menyebabkan pembantaian massal, pendudukan, penghancuran, dan kebencian terhadap Islam.

“Hal itu mempermalukan Islam,” ujar Benotman.

Pada surat ini juga diketahui bahwa sebelum 9/11, Osama berencana untuk melancarkan serangan ke seluruh dunia. Rencana ini bertentangan dengan Taliban dan banyak dari anggota al-Qaida yang menolak rencana Osama, termasuk diantaranya Abu Muhammad al-ZAyyat, kepala komite keamanan al-Qaida.

Surat ini, menurut Benotman, dibuatnya karena dia percaya saat ini adalah saat yang tepat untuk memulai diskusi di tubuh komunitas Islam mengenai terorisme, ektrimisme, dan efek yang ditimbulkannya.

“Kita juga harus memulai diskusi dengan Osama. Dia bukanlah nabi, dia hanya manusia biasa. Kita perlu memulai diskusi dengannya, untuk membuatnya berubah pikiran. Bom Amerika tidak berhasil membuatnya berubah pikiran, mungkin kata-kata kita bisa. Al-Qaida telah dikritik sebelumnya, namun kali ini kritiknya datang dari seseorang yang pernah menjadi bagian dari mereka,” ujarnya.

Benotman juga menyerukan kepada para ulama Muslim dan para penentang al-Qaida lainnya bahwa mereka tidak sendiri. Dia menyerukan kepada mereka untuk berani mengatakan “cukup”, waktunya untuk menghentikan kekerasan dan pembunuhan.

Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Gibran Ucapkan Selamat Jadi Pemenang Pilpres 2024
Mendagri Tito Karnavian

Mendagri: Dewan Kawasan Aglomerasi Bukan Ambil Alih Kewenangan Pemerintahan Daerah

Menteri Dalam Negeri menegaskan bahwa pembentukan Dewan Kawasan Aglomerasi dalam RUU DKJ tidak akan mengambil alih kewenangan pemerintah daerah.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024