VIVAnews – Dana talangan (bailout) sebesar US$ 700 miliar yang dikucurkan pemerintah Amerika Serikat (AS) diyakini tidak bisa menyelamatkan semua institusi keuangan dari krisis. Bahkan bisa jadi akan ada lagi bank-bank yang jatuh bangkrut.
Demikian penilaian Menteri Keuangan AS, Henry Paulson, di Washington Rabu sore 8 Oktober 2008 waktu setempat (Kamis pagi WIB). Paulson saat itu menanggapi krisis keuangan yang masih melanda seperti terlihat dari terus anjloknya harga saham di bursa Wall Street kendati pemerintah sudah menyiapkan dana talangan.
Dengan dana bailout tersebut, Paulson bisa menyuntikkan modal kepada institusi-institusi keuangan yang sedang berjuang mengatasi krisis. Departemen Keuangan juga bisa membeli aset-aset lembaga kredit atau aset lain yang dianggap membutuhkan. Namun, Paulson keberatan menjelaskan pertimbangan apa yang digunakan pemerintah untuk menentukan instistusi yang berhak mendapatkan suntikan modal. Menurutnya, satu-satunya pertimbangan adalah keselamatan sistem secara keseluruhan.
Tetap saja, menurut Paulson, kebijakan-kebijakan termasuk dana talangan yang telah disiapkan pemerintah saat ini belum menjamin berakhirnya krisis keuangan. “Bahkan, walaupun ada otoritas baru di bidang finansial, beberapa instistusi keuangan tetap akan bangkrut,” kata Paulson seperti dikutip situs internet stasiun televisi BBC.
Para analis memprediksi akan adanya konsolidasi sistem perbankan AS dan mereka percaya bahwa dana bailout akan menjadi katalis dalam perubahan tersebut. Paulson memohon agar pasar bersabar karena kekacauan pasar keuangan tidak akan cepat berakhir walaupun sudah tersedia dana US$ 700 dolar. Paulson tidak memprediksi kapan dana bailot akan membawa perubahan. “Yang saya lakukan adalah mengambil semua langkah yang diperlukan agar sistem finansial kembali stabil,” kata Paulson. Tujuannya adalah untuk meredakan pengaruh negatif dari buruknya sistem keuangan yang sedang kita hadapi,” lanjutnya.
Paulson mengatakan bahwa program bailout dan pemangkasan tingkat suku bunga terpadu oleh bank-bank sentral tidak akan mengakhiri krisis dalam semalam. Paulson yang tangkas menghindari pertanyaan ini tetap tidak memberikan titik terang mengenai tindakan lebih lanjut untuk mengembalikan kesehatan sektor ekonomi AS. “Kami akan melakukan semua tindakan yang masuk akal,” kata Paulson dengan singkat.
Sementara itu, direktur International Monetary Fund (IMF), Oliveri Blanchard, mengungkapkan bahwa pemangkasan tingkat suku bunga terpadu saja tidak akan memecahkan permasalahan krisis keuangan dunia. Walau demikian, tindakan tersebut sudah menuju ke arah yang tepat. (ap)
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Realme 11 Pro vs Samsung Galaxy A54: Dapatkan perbandingan mendalam untuk menentukan smartphone 5G terbaik tahun 2023!
Atas raihan yang diperoleh, Pj. Gubernur Adhy mengatakan, penghargaan yang diterima ini berkat kerja nyata seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemprov Jatim.
Megawati Hangestri Pertiwi menjadi salah satu pevoli wanita Indonesia yang saat ini menjadi sorotan publik. Penampilannya yang gemilang di Liga Voli Korea Selatan bersama
PIALA ASIA U-23 AFC 2024: Timnas Siap Laga Hidup Mati Lawan Korea Selatan, Jumat Dini Hari
Wisata
22 menit lalu
Timnas U-23 Indonesia akan melawan Korea Selatan di babak 8 besar Piala Asia U-23 AFC 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB.
Selengkapnya
Isu Terkini