India Batal Blokir BlackBerry

Para pengguna telepon seluler di New Delhi, India
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Pengguna BlackBerry di India bisa bernafas lega. Pasalnya, India tetap mengizinkan BlackBerry beroperasi setelah sebelumnya sempat mengancam bahwa layanan ponsel pintar itu bakal diblokir karena produsennya tidak memberi akses melacak aliran data dari para pengguna sehingga bisa membahayakan keamanan negara.

Kementerian Dalam Negeri India pada pernyataannya, Jumat, 29 Oktober 2010, mengatakan bahwa produsen BlackBerry asal Kanada, Research in Motion Ltd. (RIM), telah menyetujui adanya campur tangan pemerintah secara legal dalam mengakses pesan pada data Blackberry. Data yang akan dienkripsi oleh pemerintah adalah data pada pengirim pesan Blackberry Messenger.

“Sampai saat ini, layanan ini akan tetap tersedia,” ujar pernyataan kementerian tersebut seperti yang dilansir dari kantor berita Associated Press.

Sebelumnya, India Agustus lalu mengancam akan memblokir layanan email dan pengiriman pesan jika RIM tidak memberikan akses bagi pemerintah untuk memonitor mereka. Tenggat waktu itu diperpanjang sampai bulan Oktober. Namun, tidak dijelaskan kesepakatan apa yang diperoleh pemerintah India dengan RIM sehingga pemblokiran layanan tidak terwujud.

Ancaman blokir yang dilakukan oleh pemerintah India dilakukan menyusul kekhawatiran digunakannya layanan pesan dari ponsel tersebut untuk aktivitas terorisme. Data yang tidak dapat dienkripsi pemerintah ini juga dikhawatirkan dapat digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengambil informasi penting dari penggunanya.

Sebelumnya, negara Uni Emirat Arab juga telah memperbolehkan kembali penggunaan BlackBerry di negaranya setelah sebelumnya mendapat ancaman blokir karena sulitnya pemerintah mengakses data. Diperbolehkannya layanan BlackBerry di negara ini setelah Badan Regulator Telekomunikasi mengatakan bahwa layanan ponsel ini telah sesuai dengan kerangka peraturan telekomunikasi UEA.

RIM pada pernyataannya telah memastikan keamanan data para penggunanya pada layanan BlackBerry. Perusahaan asal Kanada ini optimis mereka akan mencapai solusi akhir pada bulan Januari untuk memuaskan semua pihak di India. RIM mengatakan tidak akan mengganti sistem keamanan untuk email perusahaan dan tidak melakukan perjanjian khusus dengan salah satu negara perihal kebebasan akses.

India saat ini juga meminta semua perusahaan yang menggunakan komunikasi terinkripsi, tidak hanya RIM, untuk membangun server di negara tersebut sehingga memudahkan pengaksesan data. Perusahaan tersebut adalah Gmail dari Google Inc. dan perusahaan telepon internet Skype SA.

Resmi, Timnas Indonesia U-23 Dapat Kabar Baik dari Erick Thohir soal Nathan Tjoe-A-on
Ilustrasi kekerasan.

TNI AL dan Brimob Bentrok di Pelabuhan Sorong, Begini Endingnya

Prajurit TNI AL terlibat bentrokan dengan sejumlah anggota Brimob di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya pada Minggu 14 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024