Aung San Suu Kyi: Terima Kasih Indonesia

Aung San Suu Kyi
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Pejuang pro demokrasi Burma (Myanmar), Aung San Suu Kyi, berterimakasih atas dukungan Indonesia untuk mendorong demokrasi di negaranya. Peraih Nobel Perdamaian yang bulan lalu bebas dari tahanan junta militer itu juga berharap masukan-masukan selanjutnya dari Indonesia bagi kemajuan demokrasi di Burma.

Demikian ungkap jurubicara Kementrian Luar Negeri, Michael Tene. Menurut dia, apresiasi Suu Kyi atas Indonesia disampaikan dalam percakapan lewat telepon dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Selasa 21 Desember 2010.

“Aung San Suu Kyi menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia, yang telah membantu perkembangan demokrasi di Myanmar,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene saat dihubungi oleh VIVAnews, Rabu, 22 Desember 2010.

Tene mengatakan bahwa pada sambungan telepon singkat yang hanya berlangsung sekitar lima menit tersebut, Suu Kyi mengatakan Indonesia dapat memberikan bantuan berupa masukan-masukan positif kepada Myanmar.

“Suu Kyi berharap mendapat masukan-masukan dari Indonesia bagi perkembangan Myanmar,” ujar Tene.

Indonesia, ujar Tene, sekali lagi menyampaikan sikapnya terhadap penahanan Suu Kyi. Menlu Natalegawa mengatakan bahwa pemerintah Indonesia konsisten pengutuk penahanan rumah atas Suu Kyi yang telah berlangsung selama belasan tahun tersebut.

“Menlu mengatakan kepada Suu Kyi bahwa Indonesia konsisten terhadap usaha pembebasan Suu Kyi dan bergembira serta menyambut baik pelepasannya,” ujar Tene.

Tene juga mengatakan bahwa Natalegawa menyampaikan keyakinannya atas peran Suu Kyi terhadap kemajuan dan perkembangan demokrasi di Myanmar.

“Menlu mengatakan bahwa Indonesia yakin Suu Kyi dapat menjadi bagian dari solusi dan kemajuan di Myanmar,” ujarnya.

Semenjak Suu Kyi dibebaskan pada 13 November lalu, dia aktif mendekati tokoh-tokoh dari berbagai negara,termasuk Indonesia. Tene mengatakan, hubungan telepon antara Suu Kyi dan Natalegawa pada kunjungan Suu Kyi ke kedubes Indonesia di Yangoon. Duta Besar Indonesia di Myanmar, Sumarsono, menyambungkan telepon itu.

Peraih nobel perdamaian yang kini berusia 65 tahun ini telah menjalani 15 tahun dalam 21 tahun terakhir sebagai tahanan rumah. Suu Kyi selama ini dikenal sebagai simbol perlawanan demokrasi terhadap pemerintah junta yang berkuasa sejak 1962.

Pada 1990, Partai Liga Nasional Demokrat yang dipimpin Suu Kyi berhasil memenangkan pemilu. Namun, saat itu junta menolak kemenangan LND dan kemudian menahan Suu Kyi, yang merupakan putri pahlawan kemerdekaan Burma, Jenderal Aung San.

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension
Ilustrasi pelaku

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp100 Juta Jadi Tersangka

Polisi telah menangkap sopir taksi online yang menodong dan melakukan pemerasan terhadap penumpang wanitanya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024