Krisis Keuangan AS

Wall Street Rontok di Bawah Level 9000

VIVAnews - Aksi penjualan besar-besaran saham di menit-menit akhir transaksi memperburuk situasi di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS). Indeks harga saham industri Dow Jones merosot 679 poin (7 persen) ke level 8.579, Kamis, 9 Oktober 2008 (Jumat pagi WIB). Level di bawah 9000 merupakan kali pertama dialami para pialang dan investor di Wall Street dalam lima tahun terakhir.

Investasi sebesar US$ 872 miliar menguap begitu saja. Ini memperparah krisis finansial yang terjadi di tengah segala upaya untuk menghentikannya.

Kemarin adalah hari paling buruk bagi Dow Jones. Ketika stock average melewati level 9.000 di jam terakhir perdagangan, penjual saham langsung tancap gas. Di hari keenam, Dow kehilangan triple-digit dan stock average jatuh di hari ketujuh. Suatu kejadian yang belum pernah terjadi sejak tahun 2002.

Saham di General Motor Corp., satu dari 30 perusahaan tergabung dalam Dow Jones, kehilangan 31 persen dan ditutup dengan harga US$ 4,76. Harga itu adalah harga terendah selama lebih dari setengah abad ini atau semenjak Perang Korea berkobar tahun 1950.

Hal yang sama menimpa indeks The Standard & Poor's 500 (S&P 500) dan Nasdaq. Indeks S&P 500 turun 7,6 persen ke level 909, dan indeks gabungan Nasdaq 5,5 persen ke level 1.645.

“Saat ini pasar sangat panik,” kata David Wyss, ekonom senior S&P 500, New York. “Tidak ada orang yang mau mengambil resiko. Setiap orang ingin  mengambil uangnya dan menyimpannya di bawah kasur,” lanjut Wyss.

(ap)

Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina
Kebakaran besar melanda Toko frame atau bingkai di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel) Kamis 18 April 2024 malam.

Kondisi Mengenaskan 5 Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jakarta Selatan

"5 korban rata-rata luka bakar ada di kepala, tangan, dan kaki. Setelah kita evakuasi langsung kita larikan ke RSUD Mampang Prapatan," ujar Kompol David Kanitero.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024