Parlemen Iran Minta Oposan Dihukum Mati

Demonstrasi kubu oposisi di Teheran, Iran
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Sejumlah anggota Parlemen Iran (Majlis) menuntut hukuman mati atas dua tokoh oposisi, Hossein Moussavi dan Mehdi Karroubi. Kedua orang itu dianggap sebagai otak demonstrasi selama dua hari, 14-15 Februari 2011, yang diwarnai baku hantam antara demonstran dan petugas keamanan sehingga menewaskan dua orang dan melukai puluhan lainnya.

Menurut stasiun berita Iran Press TV, yang juga stasiun berita CNN, para anggota Majlis mengutuk demonstrasi di Teheran sebagai ulah para pemimpin oposisi. Pada rekaman video yang ditayangkan oleh Press TV, terlihat para anggota parlemen meneriakkan tuntutan hukuman mati bagi kedua tokoh oposisi tersebut.

“Moussavi dan Karrubi harus dihukum mati! Hukum mati Moussavi! Hukum mati Karrubi!” ujar para anggota parlemen Iran. Moussavi dan Karroubi merupakan penantang Mahmoud Ahmadinejad pada pemilu presiden 2009.

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Kedua tokoh itu menilai pemilu yang dimenangkan Ahmadinejad sarat dengan kecurangan. Mereka sejak Selasa kemarin menjalani tahanan rumah.

Beberapa anggota parlemen juga menuntut mantan Presiden Iran, Mohammad Khatami, untuk dieksekusi mati. Tidak jelas apa andil Khatami dalam demonstrasi itu.

Khatami adalah presiden Iran sebelum Ahmadinejad. Dia merupakan seorang yang moderat dan mendukung kebebasan berekspresi dan toleransi serta mendorong pasar bebas selama memerintah Iran pada 1997-2005. Khatami juga merupakan pendukung gerakan oposisi yang berdemo pada 2009.

Iran tidak segan-segan mengeksekusi mati para tahanan. Menurut laporan PBB, pada bulan Januari saja, sebanyak 66 tahanan telah dihukum mati oleh pengadilan Iran. Kebanyakan adalah para pedagang narkoba, namun sedikitnya tiga orang tahanan politik telah dieksekusi pada awal tahun.

Demonstrasi Senin hingga Selasa kemarin awalnya digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap revolusi di Mesir dan Tunisia yang berhasil menggulingkan kedua kepala negara, namun demonstrasi berujung pada kecaman terhadap pemerintah. Hal ini membuat aparat keamanan yang bertugas bertindak tegas dengan melemparkan gas air mata dan menembakkan peluru karet.

Parlemen juga mengatakan bahwa Inggris, Amerika Serikat dan Israel telah memperalat para tokoh oposisi ini untuk melakukan demonstrasi. Ketua parlemen Iran, Ali Larijani, mengatakan bahwa negara-negara tersebut telah menyesatkan para tokoh-tokoh oposisi Iran.

“Parlemen mengutuk Zionis Israel, Amerika Serikat, tindakan anti revolusi dan anti pemerintah yang dilakukan oleh hasutan yang menyesatkan,” ujar Larijani. “Bagaimana bisa lelaki baik-baik (Moussavi dan Karrubi), termakan jebakan yang dibuat oleh Amerika?” lanjut Larijani.

PKS sambangi PKB malam ini

Usai Nasdem, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sambangi Cak Imin di Markas PKB

Elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiba di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Kamis 25 April 2024 malam

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024