AS Bekukan Semua Aset Milik Libya

Demonstran mengacungkan poster "Khadafi Pembunuh" di Turki
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Amerika Serikat (AS) membekukan semua aset pemerintah Libya di negeri Paman Sam - termasuk milik Khadafi dan keempat putranya.

Tim Saber Pungli Depok Beraksi, Amankan 4 Orang dari Terminal Depok

AS pun telah mengungsikan semua diplomatnya dari Tripoli karena keamanan di ibukota Libya itu kian labil sejak mulai sengitnya konflik antara massa anti Khadafi dengan tentara pemerintah beberapa hari lalu.

Menurut kantor berita Associated Press (AP), keputusan AS ini dikeluarkan setelah Washington mengencam respon brutal dari Khadafi dalam menghadapi gelombang demonstrasi, yang menuntut dia turun dari kekuasaan sejak 15 Februari lalu. Khadafi mengerahkan tentara dan milisi bersenjata untuk menghadapi para demonstran.

"Dilihat dari ukuran apapun, pemerintahan Muammar Khadafi telah melanggar norma-norma internasional dan akal sehat sehingga harus bertanggungjawab atas perbuatannya," kata Presiden AS, Barack Obama, dalam pernyataan di Washington DC, Jumat malam waktu setempat.

Sebagai reaksi atas situasi di Libya, Obama mengatakan bahwa AS bertekad mengamankan aset-aset milik Libya agar tidak dirampas oleh rezim Khadafi. Memimpin sejak 1969 melalui kudeta tidak berdarah, Kolonel Khadafi dan keluarganya diyakini telah menghimpun kekayaan dalam jumlah besar.

Salah satu sumber kekayaan Khadafi adalah konsesi proyek-proyek pengolahan minyak mentah. Libya dikenal memiliki cadangan minyak mentah terbesar di Afrika.

Menurut juru bicara kepresidenan AS, Jay Carney, keputusan pemberian sanksi langsung diterapkan dengan membekukan semua aset milik pemerintah Libya yang disimpan di semua bank dan institusi lain di Amerika.

Sanksi itu juga diberlakukan bagi aset-aset milik Khadafi sendiri dan keempat anaknya, yaitu Saif al-Islam, Khamis, Muatassim, dan Aisha. AS juga memerintahkan para pejabat terkait untuk mendata siapa saja yang menjadi pejabat senior Libya, anak-anak Khadafi, dan siapapun yang terlibat kekerasan.

Pengumuman sanksi itu berlangsung tak lama setelah AS mengungsikan semua personil diplomatik dari Libya. Di Markas PBB di Jenewa, Swiss, para diplomat AS mendukung kecaman yang dikeluarkan Dewan HAM PBB atas kekerasan di Libya.

Dewan HAM PBB telah melakukan investigasi untuk membuka kemungkinan mengadili rezim Khadafi untuk kasus kejahatan atas kemanusiaan. Dewan itu juga mempertimbangkan agar Libya dikeluarkan dari keanggotaan untuk sementara waktu.

CIti.

CIti Gandeng Occam Genjot Kinerja Komunikasi

Occam menawarkan kemampuan dan fleksibilitas yang diperlukan untuk memastikan eksekusi program CIti yang efektif dan efisien.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024