Warga Kosongkan Libya

Perang saudara di Libya
Sumber :
  • AP Photo/ Hussein Malla

VIVAnews - Lebih 100 ribu orang melarikan diri melintasi perbatasan Libya dan Tunisia, seiring memburuknya situasi keamanan di negara itu. Bersama Ajazair dan Mesir, Tunisia siap menampung pengungsi asal Libya yang membutuhkan bantuan.

"Kami memperkirakan, jumlahnya terus bertambah sekitar 10 ribu pengungsi baru per hari," kata sukarelawan lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah Tunisia, Monji Slim.

Di perbatasan wilayah barat laut dua negara itu, ribuan pengungsi terjebak kemacetan akibat gelombang eksodus yang tak terkendali. Sejumlah pengungsi yang terdiri dari warga Bangladesh, Somalia, Ghana, dan Vietnam juga terlihat berjalan kaki di area perbatasan meninggalkan Libya.

Di Aljazair, sejumlah pejabat menyiapkan tim untuk meningkatkan kapasitas penampungan pengungsi di Ifri, sekitar 2.000 kilometer dari pusat kota. Sebanyak 400 tenda baru ditambahkan, di mana masing-masing mampu menampung 16 pengungsi.

Uluran bantuan juga datang dari sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat. Selain bantuan pesawat, Amerika Serikat juga menggelontorkan US$3 juta untuk membantu memulangkan sejumlah warga asing yang turut mengungsi.

Situasi keamanan di Libya yang masih mencekam sejak 20 Februari lalu membuat banyak pengungsi merasa putus asa. Mereka terpaksa bertahan di sejumlah tenda pengungsian di negara tetangga sambil menunggu letusan tembakan di negaranya mereda.

MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa
LPS gelar jumpa pers di Kota Medan.(B.S.Putra/VIVA)

Kantor LPS Bakal Hadir di Medan, Diresmikan 3 Mei 2024

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kini membuka Kantor Perwakilan LPS I Medan, di Gedung Sinarmas Plaza, Kota Medan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024