Mantan PM Mahathir Menolak Jadi Wartawan

Mahathir Mohamad (tengah) bersama Najib Razak dan Abdullah Badawi
Sumber :
  • AP Photo/Lai Seng Sin

VIVAnews - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad, sempat ditawari kerja menjadi wartawan untuk suatu koran di Singapura, The Straits Times. Namun, tawaran itu dia tolak.

Menurut harian The Straits Times, Rabu 9 Maret 2011, fakta itu diutarakan Mahathir dalam otobiografi yang dia tulis. Tawaran itu muncul saat Mahathir menjadi mahasiswa kedokteran di Singapura pada 1940-an. Ketika itu, bersama Malaysia, Singapura masih bagian koloni Inggris.

Saat kuliah di sana, Mahathir hanya mendapat uang saku senilai US$25. Namun, dia bisa mendapat penghasilan hingga US$50 dengan rutin menulis artikel untuk harian The Straits Times dan koran edisi Minggu The Sunday Times. Selama menulis untuk koran Singapura itu, Mahathir menggunakan nama samaran C.H.E Det.  
 
Maka, kenang Mahathir, seorang editor senior saat itu menawari dia sebagai jurnalis tetap untuk Straits Times. Kebetulan, koran itu hanya memiliki segelintir wartawan Melayu.

Kendati mendapat iming-iming upah yang besar, Mahathir menolak tawaran itu. "Mendapat gelar [kedokteran] dan merintis karir politik jauh lebih penting," tulis Mahathir.

Penolakan itu tidak percuma, karena Mahathir kemudian sukses menjadi politisi di Malaysia selama hampir 40 tahun dan memimpin negara itu sebagai perdana menteri dari 1981 hingga 2003. Maka, negarawan yang kini berusia 75 tahun itu dikenal sebagai perdana menteri terlama dalam sejarah Malaysia. (sj)



Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia
Duel Vietnam vs Timnas Indonesia

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Harapan pecinta sepakbola melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia kembali muncul. Masih ada berapa tahap lagi untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026?

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024