Gempa Jepang

250 Penjarahan di Jepang, Kerugian Rp900 Juta

Sisa Tsunami
Sumber :
  • AP Photo/Kyodo News

VIVAnews - Insiden penjarahan atau pencurian barang-barang korban gempa dan tsunami terjadi di Jepang. Penjarahan itu makin membuat korban gempa dan tsunamiĀ  putus asa.

Seperti dilansir Telegraph.co.uk, Selasa 22 Maret 2011, dalam waktu sepuluh hari pasca bencana alam dahsyat itu, setidaknya ada 250 kasus penjarahan di dua wilayah bencana.

Dua wilayah yang menjadi lokasi utama penjarahan itu berada di prefektur (setingkat provinsi) Miyagi dan Iwate. Dua provinsi ini merupakan salah satu area yang menjadi lokasi terparah gempa dan tsunami yang menewaskan 7.197 jiwa dan 10.905 lainnya dinyatakan hilang.

Sebanyak 250 kasus pencurian dalam waktu sepuluh hari terjadi di Miyagi dan Iwate. Kerugian yang ditaksir dari barang-barang yang dicuri mencapai sekitar Rp900 juta.

Petugas berwenang mengatakan akan meningkatkan pengamanan di sejumlah titik. Petugas akan menambah 100 orang polisi untuk berpatroli di sejumlah daerah rawan.

Penjarahan-penjarahan yang terjadi antara lain perusakan dan pencurian uang dari mesin ATM, pencurian bahan bakar dari mobil, mengambil barang-barang dari toko, dan mencuri barang-barang korban gempa di rumah-rumah.

"Kami baru menerima laporan-laporan penjarahan ini dan akan segera melakukan penangkapan," kata Wakil Kepala Polisi Pelabuhan Kamaishi di Iwate, Hironori Kodashima. Menurut Hironori, petugas sangat dilematis. Di sisi lain mengaku prihatin atas masalah ini, di sisi lain menginginkan kasus penjarahan ini berhenti.

"Pencuri masuk ke rumah-rumah dan melakukan penjarahan karena rumah itu telah ditinggalkan penghuninya. Tidak ada lagi orang yang tinggal di rumah itu," kata Hironori.

Sebagian besar pengungsi Jepang cukup bersabar dan menunggu instruksi pemerintah. Meski demikian, pasokan bahan bakar di beberapa SPBU sudah mulai menipis dan antrean kendaraan terlihat di beberapa titik. (adi)

Kunci Pelita Jaya Bekap Prawira Bandung dan Lolos Putaran Final BCL Asia
Ilustrasi pencegahan stunting

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) stated that Indonesia successfully in reducing stunting rate to 21.5 percent by the end of 2023.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024