Diusulkan Seret Khadafi ke Pengasingan

Muammar Khadafi (kiri) bersama Hugo Chavez di Venezuela pada September 2009
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, mensinyalir pihaknya bisa menerima gagasan agar Muammar Khadafi boleh meninggalkan Libya ke tempat pengasingan. Ini merupakan salah satu opsi untuk menyelesaikan krisis di Libya.

Komentar itu dilontarkan Hague kepada stasiun berita BBC, yang dimuat pada Rabu 30 Maret 2011. Inggris pada Selasa kemarin menyelenggarakan konfrensi internasional di London yang khusus membahas krisis di Libya.

Dihadiri perwakilan lebih dari 40 negara, konferensi itu sepakat bahwa Khadafi tidak pantas lagi memimpin Libya, karena menanggapi protes dari sebagian rakyat dengan cara kekerasan. Namun, konferensi itu belum sepakat langkah apa yang harus dilakukan untuk menekan Khadafi.

Sejumlah ide telah muncul dalam menekan Khadafi. Secara pribadi Hague ingin agar pemimpin yang sudah 42 tahun berkuasa di Libya itu diseret ke Mahkamah Kriminal Internasional.

Namun, kepada BBC, Hague mengatakan bahwa usul untuk mengasingkan Khadafi dari Libya bisa menghasilkan perubahan, yang kemungkinan dapat diterima dunia dan sebagian besar rakyat Libya.

"Itu terserah dia [Khadafi]. Tidak diragukan lagi bila Kolonel Khadafi meninggalkan kekuasaan - kemana pun di pergi - maka akan ada perubahan besar atas situasi itu, dan itulah yang sebagian besar masyarakat dunia dan, kemungkinan besar, hampir semua rakyat Libya ingin saksikan," kata Hague.

Komentar itu dilontarkan Hague setelah pertemuan internasional di London. Dalam konfrensi itu, Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini, mengusulkan agar Khadafi diberi tawaran untuk mengungsi ke pengasingan. Namun, usul itu belum mendapat dukungan. 

Hague juga menyatakan bahwa Inggris tidak berencana memberi bantuan militer kepada pemberontak untuk menghadapi pasukan pro Khadafi. Namun, menurut AS, bantuan itu bisa saja dibenarkan di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB, yang mengesahkan aksi militer pasukan Koalisi Internasional atas Libya.  (umi)

Pengawasan Pilkada 2024 di Kabupaten Puncak Papua Terancam Tak Maksimal
Pose Raffi Ahmad dan Nagita Slavina di Spanyol

Bukan dari Palestina, Merry Asisten Raffi Ahmad Ungkap Asal-usul Bayi Lily di Keluarga Andara

Kehadiran bayi perempuan bernama Lily dalam lingkungan keluarga Sultan Andara, yang terdiri dari Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, menarik perhatian publik.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024