WNI Disandera Bajak Laut

Demi Keselamatan WNI, Kemlu Menolak Komentar

Sekelompok perompak meninggalkan kapal MV Faina di perairan Somalia
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Pemerintah Indonesia masih terus berusaha membebaskan 20 WNI yang berada di tangan bajak laut Somalia sejak pertengahan Maret lalu. Namun, pemerintah menolak mengungkapkan rincian usaha mereka.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pada Jumat, 8 April 2011, mengatakan pemerintah terus menerus menekuni hal-hal yang berkaitan dengan nasib 20 WNI itu. Dia mengatakan tidak ingin sembarangan berkomentar yang nanti dapat membahayakan keselamatan mereka.

"Saya tidak akan memberikan pernyataan apapun terkait hal ini yang kemungkinan dapat membahayakan nasib para tawanan," ujar Natalegawa.

Kapal Indonesia milik PT. Samudera Indonesia, bernama Sinar Kudus, dibajak di perairan Somalia pada 16 Maret 2011. Sampai hari ini tidak diketahui keberadaan dan keadaan mereka. Tidak juga diungkapkan berapa tebusan yang dituntut oleh pada pembajak.

Salah satu anak dari awak kapal yang disandera mengirimkan surat kepada VIVAnews untuk disampaikan kepada Presiden SBY meminta pemerintah untuk mempercepat proses penyelamatan. Dia mengatakan bahwa selama ini pemerintah terlalu lambat mengatasi hal ini.

Namun, pernyataan ini dibantah oleh Natalegawa. Dia mengatakan bahwa selama ini pemerintah telah melakukan sebisanya untuk menyelamatkan para WNI. Hanya saja masalah strategi dan lain sebagainya tidak dapat diungkapkan ke publik, demi keselamatan para sandera. "Jangan ditafsirkan seolah Kementerian Luar Negeri tidak bertindak. Kami terus melakukan sebisa kami untuk memastikan para WNI selamat," ujarnya. (kd)

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024