- AP Photo/ Arabian Navy
VIVAnews - Sebuah kapal kargo Korea Selatan (Korsel) hari ini diduga telah dibajak gerombolan perompak Somalia. Sejumlah awak kapal itu berasal dari Indonesia.
Kapal Hanjin Tianjin melaporkan serangan perompak di sekitar Teluk Aden pada pukul 5 pagi, Kamis 21 April 2011. Kapal itu lepas sauh dari Gibraltar dengan membawa kontainer menuju Singapura.
"Kami telah diberitahu hari ini bahwa kapal kami telah diserang perompak di dekat Teluk Aden saat mengarah ke Singapura," demikian pernyataan perusahaan pemilik kapal Hanjin Tianjin, yang bermarkas di Seoul, Korsel, yang dikutip stasiun berita Channel News Asia.
Kantor berita Yonhap mengungkapkan bahwa sumber anonim di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korsel mengungkapkan bahwa kapal itu terakhir kali melakukan komunikasi lewat radio sekitar pukul lima pagi. Namun, pejabat Kemlu belum bersedia membenarkan bahwa kapal itu diserang perompak, seperti yang diklaim pengelola Hanjin Tianjin.
Menurut pejabat itu, Kemlu Korsel baru mengetahui kabar bahwa kapal itu melintasi perairan dekat Somalia yang selama ini rawan perompakan.
Pimpinan Hanjin Tianjin mengaku kini kehilangan kontak dengan kapal sejak mendapat laporan serangan yang terletak 400 km dari sebelah timur Pulau Socotra, Yaman, atau terletak di dekat Teluk Aden. Perairan itu selama ini menjadi zona panas karena menjadi wilayah operasi kawanan perompak Somalia.
Menurut Hanjin Tianjin, kapal itu membawa 20 awak, 14 berasal dari Korsel dan enam dari Indonesia. Dengan demikian semakin bertambah warga Indonesia yang menjadi korban pembajakan kawanan perompak.
Selain mereka, 20 WNI yang menjadi awak kapal MV Sinar Kudus juga menjadi korban perompakan. Para awak kapal Sinar Kudus itu disandera sejak 16 Maret lalu. (eh)