- tvOne
VIVAnews - Amal al-Sadah, istri kelima Osama bin Laden, yang mendampingi dia saat pasukan khusus AS, mengaku tidak pernah keluar rumah persembunyian di Abbotabad selama lima tahun. Amal membuat pengakuan ini kepada petugas interogasi, yang memeriksanya usai penyergapan.
Amal yang ditembak di kaki dalam penyergapan menjelaskan kalau dia tinggal di rumah itu bersama delapan anak Osama dari rahimnya, dan lima anak Osama dari istrinya yang lain.
Seperti dikutip dari stasiun berita CNN, Juru Bicara Militer Pakistan, Mayjen Athar Abbas menjelaskan semua yang tinggal di rumah itu masih ditahan Pakistan usai Navy Seal menewaskan Osama.
"Mereka akan segera dikembalikan ke negara asalnya masing-masing," kata Abbas, kepada CNN.
Namun, dari interogasi kepada Amal, belum diketahui berapa lama Osama tinggal di rumah persembunyian itu. Tidak diketahui pula apa Osama pernah meninggalkan rumah itu selama lima tahun Amal tinggal, seperti pengakuan Amal sebelumnya.
Amal merupakan istri termuda Osama, yang dikabarkan juga menjadi favorit petinggi Al Qaeda ini. Perempuan yang saat ini berusia 29 tahun ini dikabarkan dinikahi Osama saat masih berusia belasan tahun.
Berasal dari salah satu keluarga terpandang di Yaman, Amal dikabarkan dinikahi Osama sebagai persembahan keluarga kepada Osama.
Tokoh Al Qaeda Yaman, Sheikh Rashed Mohammed Saeed Ismail, mengaku menjadi orang yang menjodohkan Amal dengan Osama. "Saya yang mengatur perjodohan Amal al-Sadah. Dia muridku," demikian pengakuan Ismail kepada Yemen Post tahun 2008 silam. Ia mengaku menyertai perjalanan sang pengantin perempuan ke Afghanistan pada Juli 2000.
Kala itu, pengawal pribadi Osama, Abu Jandal, diutus untuk mengirim mahar. "Syeik memberikan uang US$5.000 dan meminta saya mengirimkannya ke seseorang di Yaman. Orang itulah yang menyerahkan mas kawin itu ke keluarga sang gadis," kata Abu Jandal seperti dimuat al Quds al Arabi tahun 2005 lalu.
Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan istri muda Osama ikut melakukan perlawanan saat disergap. Tapi Amal berhasil dilumpuhkan dengan tembakan di kaki.
Osama tewas setelah sebuah peluru bersarang di kepalanya. Walau melakukan perlawanan, Jay Carney mengakui bahwa Osama tidak bersenjata saat ditembak.
