Menteri Rezim Khadafi Kabur dari Libya

Pengunggsi Libya
Sumber :

VIVAnews - Satu lagi pejabat tinggi Libya dilaporkan membelot dari rezim Muammar Khadafi dan hengkang dari negaranya. Dia adalah Menteri Perminyakan Libya sekaligus kepala perusahaan minyak nasional, National Oil Co., Shokri Ghanem. 

Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor

Juru bicara pemerintah Libya, Moussa Ibrahim, yang dikutip harian The Washington Post, Selasa 17 Mei 2011, mengatakan bahwa Ghanem pergi ke Tunisia sejak Senin dan tidak ada kabarnya hingga kini. Diduga, seperti beberapa pejabat tinggi lainnya di Libya, Ghanem tidak tahan dengan tekanan dan ancaman Khadafi.

Pernyataan berbeda disampaikan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Libya, Neji Zairi. Dia  mengatakan bahwa Ghanem beserta keluarganya memasuki Tunisia pada Sabtu pekan lalu dengan tujuan tamasya.

Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati

Menurut catatan petugas perbatasan di Ras Jdir, Ghanem mengunjungi wilayah Djerba, Tunisia. Namun, tempat pastinya tidak diketahui. 

"Dia masih di Tunisia, saya tidak tahu dia sedang apa," ujar Zairi. Dia menambahkan bahwa Ghanem tidak bisa dihubungi hingga sekarang.

Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Canggih

Kepergian Ghanem masih belum diketahui dengan pasti. Namun Abdel Monei al-Houni, mantan perwakilan Libya untuk Liga Arab yang juga membelot dari Khadafi, yakin bahwa Ghanem jelas telah mengikuti jejaknya.

Houni mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Ghanem setelah dia melewati perbatasan Libya. Dia mengatakan Ghanem tidak menyatakan secara resmi dia membelot, demi keselamatan keluarganya.

"Kebanyakan pejabat di Tripoli dipaksa untuk tinggal di bawah intimidasi dan tekanan. Mereka juga tidak senang atas situasi yang tengah terjadi di Libya," ujar al-Houni, yang dilansir kantor berita Associated Press.

Ghanem adalah salah seorang pejabat tinggi Libya yang dikatakan cukup cakap untuk menggantikan Khadafi. Menurut catatan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang bocor di laman WikiLeaks, Ghanem pernah mengatakan "Reformasi ekonomi dan politik yang berarti tidak akan pernah tercapai selama Khadafi masih hidup."

Sebelum Ghanem, menteri yang lebih dulu membelot adalah Menteri Luar Negeri Libya, Musa Kusa, yang kabur ke London, Inggris. Di Inggris, Kusa dikabarkan membocorkan informasi mengenai Khadafi kepada kekuatan-kekuatan Barat.

Pejabat tinggi lainnya yang membelot adalah Menteri Dalam Negeri Abdul Fattah Younis, Menteri Keadilan Mustafa Abdel Jalil, dan mantan perwakilan Libya untuk PBB, Ali Abdel Salam al-Treki. Selain itu, beberapa duta besar dan diplomat juga dilaporkan membelot dari pemerintahan Khadafi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya