Badai Tornado Missouri

Saksi: Rumah Hancur Dalam Semenit

Kerusakan akibat badai di kota Joplin, AS.
Sumber :
  • AP Photo/Mark Schiefelbein

VIVAnews - Badai tornado yang menghantam kota Joplin, negara bagian Missouri, Amerika Serikat, menewaskan sedikitnya 119 orang. Beberapa warga kota mengatakan bahwa mereka beruntung bisa selamat di tengah badai berkecepatan 300 km/jam tersebut.

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Pendeta C.J. Campbell, mengatakan bahwa rumahnya yang seluas 500 meter persegi hancur hanya dalam waktu 60 detik. Dia menggambarkan angin tornado sebagai pusaran iblis yang menghancurkan semua yang dilaluinya.

"Pertama saya mendengar suara gemuruh di kejauhan dan suara itu semakin keras dan keras samai seperti ada 50 traktor yang berada di depan rumah. Lalu lantai mulai bergetar dan semuanya berguncang dan hancur," ujar Campbell.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Warga lainnya, Tussiona Mikell, terpaksa harus berlindung berdesak-desakan di dalam ruang pendingin di sebuah supermarket untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan. Dari dalam ruang pendingin itu, Mike bersama lima orang lainnya mendengar suara bergemuruh yang hebat, mereka mulai menangis sejadinya dan berdoa untuk keselamatan.

Setelah 45 menit situasi terdengar tenang, namun tidak bisa keluar karena pintu pendingin terhalang atap supermarket yang runtuh. "Kami semua mencoba untuk mendorong pintu tersebut, namun hanya terbuka sedikit, kami tidak mungkin melaluinya," ujar Mike.

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Keadaan diperparah dengan bocornya gas di dalam pendingin. Beruntung, dinding yang retak akibat badai memungkinkan mereka berteriak minta tolong. "Ketika kami berhasil keluar, semuanya hancur lebur. Tidak bisa dipercaya," ujar Mike.

Namun, nasib baik tidak terjadi pada paman dan bibi dari Zach Tusinger. Zach mengatakan bahwa kala itu dia mengunggah gambar akibat badai di sekitar rumahnya di facebook, dan bibinya mengomentari gambar tersebut dengan kata "Ya Tuhan." Siapa sangka itu adalah kata-kata terakhir bibinya.

"Bibi saya adalah seorang maniak Facebook dan dia sempat mengirimkan komentar 'Ya Tuhan' untuk gambar saya. Ini gila, sebab itu adalah kata-kata terakhirnya," ujar Zach.

Zach mengatakan bahwa dia takjub dengan kerusakan yang dihasilkan oleh badai tersebut. "Kau mungkin bisa menjatuhkan sebuah bom nuklir di sebuah kota dan saya kira kerusakannya tidak akan mendekati kerusakan yang dihasilkan oleh badai ini," kata Zach.

Pemerintah kota Joplin dan sekitarnya mengerahkan 1.000 orang polisi, 500 pemadam kebakaran dan 140 pasukan garda nasional untuk membantu proses pencarian korban. Upaya pencarian ini dipersulit oleh matinya jalur komunikasi dan terputusnya akses jalan. Sedikitnya 119 orang ditemukan tewas akibat badai terparah selama lebih dari 50 tahun di AS itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya