Tolak Penghematan, Jutaan Buruh Italia Mogok

Para pekerja mogok di Italia menolak rencana penghematan pemerintah.
Sumber :
  • AP Photo/Daniele Badolato, Lapresse

VIVAnews - Jutaan buruk mogok kerja, dan turun ke jalan-jalan di Italia menyampaikan penolakan mereka atas rencana kebijakan penghematan baru pemerintah. Akibat aksi ini, jalan-jalan beberapa kota di Italia macet total dan sarana transportasi berhenti beroperasi.

Dilansir dari laman CNN, Selasa, 6 September 2011, mogok kerja yang digagas oleh serikat buruh terbesar Italia, CGIL, ini diikuti oleh para buruh di kota Roma, Naples, Florence, Milan dan kota-kota lainnya. Selain memacetkan jalan, aksi ini membuat stasiun kereta bawah tanah dan pelabuhan berhenti beroperasi. Penerbangan di berbagai bandara juga terpaksa dibatalkan atau tertunda.

Di Milan, peserta aksi melempari bank dengan telur dan bom asap. Di Turin, buruh bentrok dengan polisi, sementara di Palermo para buruh membakar bendera serikat buruh lainnya, menolak ikut turun ke jalan. Beberapa serikat buruh menolak ikut serta karena menganggap aksi itu tidak berguna dan memperburuk citra Italia di mata investor.

Aksi mereka ini dilakukan di tengah-tengah jalannya perdebatan di parlemen mengenai kebijakan penghematan yang lebih ketat. Selain melakukan penghematan anggaran hingga 45 triliun euro, pemerintah Italia juga akan menaikkan pajak penjualan dan merevisi pajak penghasilan.

Pajak penjualan Italia direncanakan akan naik 20-21 persen, sementara pajak penghasilan bagi mereka yang berpendapatan lebih dari 300.000 euro akan dinaikkan hingga tiga persen. Parlemen Italia akan mengambil suara untuk meloloskan rencana ini.

Jika gagal, dapat dipastikan kepercayaan internasional terhadap perekonomian Italia akan runtuh. Sebelumnya, negara-negara Uni Eropa telah memandang miring terhadap upaya Italia dalam mengatasi krisis. Kanselir Jerman Angela Merkel bahkan menyamakan italia dengan Yunani yang ekonominya kian terpuruk.

Ketua serikat buruh CGIL, Susanna Camusso, mengatakan rencana kebijakan itu harus dibatalkan. Dia mengancam akan mengajukan tuntutan hukum jika pemerintah meloloskan rencana kebijakan penghematan tersebut.

"Kami menentang kebijakan yang tak adil. Kami menentang kebijakan yang tak bertanggungjawab, yang hanya akan menjadi beban bagi para pekerja sektor publik," kata Camusso di hadapan ribuan massa CGIL di Roma, dikutip dari Associated Press.(np)

Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran, Jangan Lupa Pasang CCTV
Tyas Mirasih.

Sambil Menangis, Tyas Mirasih Ungkap Kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Sambil menangis haru, Tyas Mirasih mengungkap kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina langsung di hadapan Raffi di sebuah acara.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024