PM Israel Tanggapi Insiden di Mesir

Ilustrasi polisi di Kairo, Mesir.
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk serangan yang dilakukan demonstran pada kedutaan Israel di Kairo, Mesir pada Jumat tengah malam 9 September kemarin. Melalui juru bicaranya, pada hari ini, ia mengecam serangan itu dan menganggapnya sebagai insiden serius dan pelanggaran secara terang-terangan terhadap  norma-norma internasional.

Seperti dilansir dari Associated Press, ia juga mengatakan Netanyahu berterima kasih kepada pemerintah Mesir untuk membantu menyelamatkan enam karyawan Israel yang terjebak di dalam kedutaan saat serangan terjadi. Netanyahu menegaskan kalau insiden tersebut merupakan 'cedera yang parah di kain perdamaian dengan Israel'. Semua pernyataan ia sampaikan melalui juru bicaranya karena ia tidak ingin langsung berbicara kepada pers.

Seorang pejabat senior Mesir mengatakan setidaknya tiga orang tewas dan lebih dari 1.000 terluka dalam bentrokan demonstran dengan polisi. Tetapi, Wakil Menteri Kesehatan Mesir, Hamid Abaza, mengatakan salah satu korban meninggal dalam insiden Jumat malam itu disebabkan serangan jantung. Tetapi ia tidak  mengetahui penyebab kematian dua lainnya.

Serangan demonstran terhadap Kedutaan Israel, ditengarai sebagai tanda memburuknya hubungan antara Mesir dan Israel. BBC melaporkan, protes di luar Kedutaan Israel sebetulnya telah berlangsung sejak 18 Agustus 2011. Ketika itu, 5 polisi Mesir tewas. Kelimanya diduga tewas di tangan pasukan Israel.

Pejabat Mesir mengatakan, kelima polisi Mesir tersebut terbunuh ketika tentara Israel memburu para militan yang menyeberangi perbatasan kedua negara. Tentara Israel memburu kaum militan, karena sebelumnya bus yang berisi warga sipil Israel di kawasan Eilat, resor Laut Merah, diserang oleh kelompok bersenjata. Delapan orang tewas dalam kejadian itu. (sj)

Kemnaker Menyatakan Kepada Pengusaha yang Telat Bayar THR akan Dikenai Denda 5 Persen
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia/Kemendag

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

Kementerian Perdagangan mengungkapkan, utang selisih harga atau "rafaksi" minyak goreng akan dibayarkan ke para pengusaha di sektor tersebut pada Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024