VIVAnews – Sedikitnya 91 orang tewas dan 1.400 lainnya terluka saat bom meledak di pusat kota Colombo, Sri Lanka, pada 31 Januari 1996.
Menurut Kantor Berita BBC, bom bunuh diri tersebut dimuat di atas sebuah truk yang kemudian ditabrakkan ke gedung bank sentral. Pihak otoritas Sri Lanka langsung menuduh gerakan separatis Macan Tamil sebagai pelaku bom bunuh diri.
Selain menghancurkan dua lantai bawah gedung bank sentral, dahsyatnya ledakan juga mengakibatkan jendela gedung 39 lantai yang ada di dekatnya rusak.
Serangan bom bunuh diri tersebut merupakan balasan Macan Tamil terhadap ofensif besar-besaran pemerintah Sri Lanka terhadap posisi mereka.
Sebulan sebelumnya, militer Sri Lanka berhasil menguasai kota Jaffna, markas pertahanan utama kelompok Macan Tamil. Konflik antara Macan Tamil dengan pemerintah Sri Lanka telah berlangsung sejak tahun 1970-an. Selama kurun waktu tersebut hingga sekarang, perang saudara di Sri Lanka telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.
Keuangan Fredy Pratama Menipis, Istrinya Kena Kasus Pencucian Uang di Thailand
Kepolisian Thailand mengusut kasus Tindak Pidana Pencucian Uang atau TPPU dari hasil peredaran narkoba yang dilakukan istri Fredy Pratama, gembong narkoba
